Perkawinan Dini Picu Lahirkan Anak Stunting, Kata Wabup Blora

18 Mei 2022 03:00

GenPI.co Jateng - Wakil Bupati Bora, Tri Yuli Setyowati, mengatakan perkawinan dini picu lahirkan anak stunting dan cacat.

Guna mencegah risiko ini, dia mengajak generasi muda dan masyarakat mencegah pernikahan dini.

“Karena dampaknya akan sangat bahaya bagi keberlangsungan kehidupan generasi muda Blora kedepan,” kata Tri Yuli, dikutip Blorakab.go.id.

BACA JUGA:  Ngeri! Timnas Indonesia U-23 Hadapi Thailand di Semifinal

Upaya penanganan pernikahan dini salah satunya dilakukan dengan mengedukasi kepada masyarakat mengenai bahaya pernikahan anak.

Perkawinan dini bisa disebabkan oleh faktor ekonomi keluarga, lingkungan dan sosial.

BACA JUGA:  Taruna PIP Semarang Penganiaya Junior Dituntut 9 Tahun Penjara

Selain itu, ada juga faktor kualitas pendidikan orang tua, rendahnya pengetahuan kesehatan reproduksi, hingga pola pengasuhan yang primitif.

“Yang bahaya karena MBA atau hamil sebelum nikah. Jika ini dibiarkan, dampaknya bisa berbahaya,” sambung dia.

BACA JUGA:  Cegah Persebaran PMK, Peternak Jangan Tergiur Harga Murah

Pernikahan dini juga memberikan dampak seperti meningkatkan perceraian yang dipicu oleh belum matangnya psikis dan ekonomi.

Risiko bagi ibu lainnya adalah rentan terkena kanker mulut rahim.

“Mari kita bersama-sama belajar untuk mengajak masyarakat di sekitar kita, teman kita untuk memahami bahayanya nikah dini. Aja kawin bocah,” sambung dia.

Kepala Dinas P3AP2KB Jawa Tengah Retno Sudewi, mengatakan berdasarkan data yang ada di Pemprov Jateng, angka pernikahan anak di Kabupaten Blora pada 2021 sejumlah 448 kasus.

Angka ini menempatkan Blora pada urutan ke-13 dari 35 kabupaten/kota di Jateng.

“Saya kagum dengan Blora karena strategi daerah dalam penanganan pernikahan anaknya sudah sesuai strada jateng dan stranas yang diinginkan Pak Presiden,” ujar dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG