GenPI.co Jateng - Harga jual hewan ternak di Jepara mengalami kenaikan meski tengah merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kenaikan harga jual hewan ternak ini berkisar Rp1 juta per ekor.
"Meskipun sudah PMK di beberapa daerah di Tanah Air, permintaan hewan ternak, khususnya kerbau belum terpengaruh karena permintaan masih tinggi," kata pedagang hewan kerbau di Pasar Hewan, Kecamatan Mayong, Jepara, Maskuri, Sabtu (14/5).
Maskuri menjelaskan naiknya permintaan hewan ternak karena setelah Lebaran, biasanya banyak warga yang memiliki acara mulai dari pernikahan hingga sunatan.
Sebagai contoh, Maskuri mengaku sudah menjual 40 kerbau dengan harga jual berkisar Rp 20 juta hingga Rp 21 juta disesuaikan dengan ukuran kerbaunya.
Penjual sapi lain, Kunarso, mengaku kenaikan harga jual saat ini karena banyak masyarakat yang memiliki hajatan.
Acara ini biasanya membutuhkan daging hewan ternak untuk konsumsi.
Misalnya, 1 ekor sapi jenis brahma berukuran sedang, dijual dengan harga Rp19,5 juta.
Sedangkan harga jual sapi sebelum bulan puasa hanya berkisar Rp18 juta per ekor.
Di sisi lain, adanya wabah penyakit mulut dan kaki belum memengaruhi penjualan hewan ternak di Jepara.
"Buktinya, saya bisa menjual dua ekor sapi. Biasanya beberapa pekan mendatang permintaan hewan ternak, khususnya sapi akan meningkat lagi. Mudah-mudahan tidak sampai menyebar di Jepara," ungkap dia
Hal serupa diungkapkan Yatin, penjual kambing. Menurut dia, harga jualnya naik hingga Rp 300.000 per ekor.
"Untuk kambing ukuran sedang dengan penampilan yang sehat, harga jualnya mencapai Rp3,5 juta dari sebelumnya hanya berkisar R3,2 juta per ekor dengan menyesuaikan ukuran dan usia kambingnya," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News