PMK di Batang Berpotensi Picu Kematian 1.600 Ekor Sapi

13 Mei 2022 17:30

GenPI.co Jateng - Kasus penyakit mulut dan kuku atau PMK di Batang berpotensi picu kematian sedikitnya 1.600 ekor sapi.

Jumlah itu terdiri atas 600 ekor sapi muda dan 1.000-an sapi dewasa.

Angka ini merupakan prediksi Kabid Peternakan dan Kesehatan Dewan Dislutkannak) Batang, Syam Manohara.

BACA JUGA:  21,3 Juta Orang Mudik ke Jawa Tengah, Segini Banyaknya Sampah

Prediksi itu merupakan analisis dampak perekonomian yang ditimbulkan akibat penurunan produktivitas ternak.

“Penurunan produksi susu sampai 50 persen, kematian sapi usia muda bisa sampai 50 persen,” kata dia, dikutip Batangkab.go.id.

BACA JUGA:  Mantap! Ekonomi Jawa Tengah Tumbuh 5,16%

Data Dislutkannak, populasi sapi di Batang sejumah 23.000 ekor baik muda maupun dewasa.

“Diprediksikan bisa menyebabkan kematian sapi muda sebanyak 6.000 ekor dan dewasa 1.000 ekor,” ujar dia.

BACA JUGA:  Duh! 37 Hewan Ternak di Jateng Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku

Syam terus berupaya mencegah masuknya PMK ke Batang melalui pengawasan bersama melibatkan Polri, TNI, Satpol PP, Disperindagkop, dan pebisnis ternak.

Saat ini, sejumlah daerah yang terkonfirmasi memiliki kasus PMK yakni Gresik, Mojokerto, dan Lumajang.

“Alhamdulillah di Batang masih aman, tapi kami tetap melakukan pengawasan selama 24 jam,” ujar dia.

Sejumlah gejala ternak tertular PMK misalnya pincang, kelenjar submandibula membengkak, nafsu makan menurun dan demam.

Selain itu ada pula luka pada mulut dan kuku ternak. Produksi susu sapi terinfeksi PMI pun menurun.

“Kalau ada gejala tersebut, segera melapor kepada Dislutkannak atau bisa ke tingkat kecamatan,” ujar dia.

Apabila dinyatakan positif, suatu daerah itu diisolasi dengan tidak diizinkan mengeluarkan atau memasukkan hewan ternak.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co JATENG