GenPI.co Jateng - Permintaan susu sapi dari Kudus terpantau stabil di tengah maraknya serangan penyakit mulut dan kuku atau PMK pada ternak.
Pemilik pemerahan susu Sumber Segar Desa Garung Lor, Kaliwungu, Zaenal Abidin mengatakan permintaan susu sapi tidak mengalami fluktuasi.
Saban hari, dia menjual 180 liter susu yang dihasilkan dari 19 ekor sapi miliknya.
Meski demikian, dia khawatir adanya PMK berdampak pada produksi susu sapinya.
Sebab, sapi yang sedang sakit lazimnya terjadi penurunan produksi susu.
"Ketika sapi mengalami demam saja, bisa mempengaruhi produksi susunya menjadi berkurang. Terlebih jika terserang PMK,” ujar dia, dikutip Antara, Kamis (12/5).
Dia juga menunda pembelian sapi perah dari luar Kudus untuk mencegah persebaran PMK.
Sebelumnya, dia rutin membeli sapi dari Boyolali.
“Sesuai petunjuk dari Dinas Pertanian dan Pangan Kudus karena selama ini setiap bulan memang ada pengecekan kesehatan sapi," ujar dia.
Kepala Seksi Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Sidi Purnomo, mengimbau para peternak untuk menunda pembelian sapi dari luar daerah, terutama dari Jawa Timur.
Cara ini menjadi salah satu bagian pencegahan persebaran PMK di Kudus.
"Kalaupun ada sapi bergejala mirip terpapar penyakit mulut dan kuku, maka akan diisolasi dan diberikan pengobatan agar tidak menular ke ternak lainnya," ujar dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News