GenPI.co Jateng - Bayar Bus Trans Jateng rute Borobudur-Purworejo didorong nontunai untuk mempermudah pelayanan.
Saat ini, baru lima persen transaksi nontunai yang dilakukan penumpang Bus Trans Jateng.
Pembayaran ini dilakukan melalui aplikasi mobile banking atau e-wallet dan berjalan tiga bulan.
Koordinator Layanan Trans Jateng, Purwomanggung, Muizzudin M Nur A, mengatakan pembayaran secara nontunai memiliki kelebihan salah satunya tidak perlu memberikan kembalian.
“Ke depan harapannya lebih banyak lagi penumpang yang membayar dengan cashless," ujar dia, dikutip Magelangkab.go.id, Rabu (11/5).
Sementara itu tarif Bus Trans Jateng belum ada kenaikan sejam September 2020 yakni Rp4.000 untuk penumpang umum.
Tarif berbeda diberikan kepada pekerja, buruh, dan pelajar dan veteran yakni Rp2.000 per perjalanan.
Dia menambahkan selama momentum Lebaran tingkat keterisian bus meningkat.
Awalnya, bus rata-rata terisi hanya 70 persen, lalu menjadi 90 persen pada arus mudik Lebaran.
Pada libur Lebaran, tingkat keterisian naik menjadi 100 persen lebih.
Kini, rampung Lebaran, load factor ini kembali turun ke 90 persen.
"Penumpang Bus Trans Jateng tetap menjalankan prokes, karena pandemi Covid 19 belum benar-benar selesai," ujar Muizzudin.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News