GenPI.co Jateng - Volume sampah di Kota Solo naik 30 ton per hari selama Ramadan lalu akibat perubahan gaya hidup.
Saat puasa, masyarakat lebih menyukai membeli makanan jadi daripada memasak sendiri.
Hal ini lantas memicu lonjakan volume rata-rata sampah harian dari 300 ton per hari menjdi 333 ton.
"Saat Ramadan, terjadi peningkatan volume karena gaya hidup masyarakat,” kata Kabid Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) DLH Kota Solo, Arthaty Mulatsih dikutip Antara, Rabu (10/5).
Dari sampah itu, mayoritas merupakan sampah rumah tangga.
Arthaty menjelaskan volume sampah sempat turun pada hari pertama dan kedua Lebaran menjadi hanya 176 ton per hari.
Dia menduga penyebabnya lantaran banyak warung akan tutup selama Lebaran sehingga warga memilih memasak sendiri.
"Masyarakat lebih banyak makan di rumah, beda dengan Ramadan,” sambung dia
Penurunan volume sampah juga ini juga diimbangi dengan penurunan ritasi pengangkutan ke TPA Putri Cempo.
Volume rit turun dari 300 kali sehari menjadi hanya 100 kali sehari.
Dia mengajak masyarakat bijak dalam mengelola sampah dengan mengumpulkan dan membersihkan sekitar agar pengangkutan lebih cepat.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News