Mau Maju Capres 2024? Ganjar Pranowo Harus Lakukan Ini

11 Mei 2022 15:00

GenPI.co Jateng - Ganjar Pranowo perlu melakukan perhitungan matang jika mau maju sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Perhitungan ini adalah memutuskan maju melalui dukungan partai atau tetap bertahan di PDI Perjuangan (PDIP).

Hal ini diungkapkan pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR. 

BACA JUGA:  Ganjar Pranowo Temui Ketua PP Muhammadiyah, Bahas Apa Ya?

"Ganjar harus mengkalkulasi karena ia punya modal elektabilitas (keterpilihan). Kalau Ganjar bisa seperti Jokowi yang akhirnya didukung PDIP dalam pilpres maka layak Ganjar bertahan. Sebaliknya, kalau kalkulasi Ganjar ujungnya tidak bisa ikut kontestasi karena PDIP mendukung Puan, ia harus mengambil langkah strategis agar bisa naik gelanggang 2024," kata Hanta, Rabu (11/5).

Hanta menjelaskan Ganjar akan menghadapi dilema jika memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

BACA JUGA:  Ganjar Temui Ulama Lagi, Kali Ini Ketua PCNU Makassar, Ada Apa?

"Jadi, Ganjar ini (menghadapi) dilema. Semua berpulang pada Ganjar," imbuh Hanta.

Sebelumnya, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) melakukan penjaringan nama usulan nama capres.

BACA JUGA:  Perhatian! Ganjar Tak Berlakukan WFH Bagi PNS Pemprov Jateng

Dari penjaringan itu, muncul empat nama, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Erick Thohir, dan Airlangga Hartarto.

Dari beberapa nama yang berhasil dijaring, ada 2 nama kuat yang bukan berasal dari elite partai, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Keduanya, masuk daftar karena bermodal elektabilitas.

“Ganjar dan Anies bukan orang kuat dan bukan orang partai. Meskipun Ganjar kader partai, tapi bukan siapa-siapa. Dia juga tidak memiliki struktur kekuasaan yang strategis sehingga modal mereka adalah modal elektabilitas," papar Hanta.

Sedangkan Airlangga Hartarto mendapati irisan dengan Ganjar dalam hal latar belakang.

Airlangga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar sehingga ketika Nasdem menjaringnya, maka akan lebih mudah dalam proses pembentukan koalisi.

“Sementara kalau Ganjar bisa dengan koalisi atau tidak koalisi dengan partai Ganjar, yaitu PDIP. Apalagi di PDIP sudah ada nama Mbak Puan Maharani," ungkap dia.

Jika Ganjar merapat ke Nasdem, maka ini berpotensi mengganggu hubungan Nasdem dan PDIP.

Hal serupa juga bakal terjadi jika PDIP mengajukan Puan, sementara Ganjar maju dari partai lain.

Suara PDIP dimungkinkan akan tergerus karena mereka memilih calon masing-masing.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG