BRI Dorong UMKM Sepatu Ulat Sutra Samia Rambah Ekspor

05 Mei 2022 15:45

GenPI.co Jateng - BRI dorong pelaku UMKM dan entitas bisnis yang terlibat dalam produk fesyen dan sepatu ulat sutra Samia rambah pasar ekspor.

Usaha diwadahi dalam koperasi Karya Usaha Petani Unggul (KUPU) Sutra asal Malang.

Pemilik KUPU Sutra, Arianto Nugroho, menceritakan awalnya dia mengirim bahan baku kepompong ulat sutra ke Taiwan sesuai permintaan Profesor Zhang.

BACA JUGA:  4 dari 9 Objek Wisata di Kudus Masih Tutup Saat Lebaran

Namun, ekspor bahan mentah ini terhenti oleh regulasi di tanah air yang melarang pengiriman bahan baku atau bahan mentah.

Ekspor didorong dalam bentuk bahan setengah jadi atau bahan jadi.

BACA JUGA:  Shin Tae Yong Keluhkan Lapangan Latihan Timnas yang Buruk

“Saya tidak bisa kirim dan Taiwan tidak bisa nerima. Sempat bingung mau ngapain akhirnya kami riset dan dijadikan benang. Sampai sekarang kami inovasi terus jadi kain,” kata dia, kepada Genpi.co, Kamis (5/5).

Sutra dari ulat sutra samia sangat diminati pasar mancanegara karena dinilai ramah lingkungan.

BACA JUGA:  Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur Turunkan Berat Badan

Pemanfaatan benang sutra ini tidak membunuh bakal ngengat dari ulat. Selain itu, bahan yang dihasilkan bisa dicampur dengan bahan lain seperti kapas, rayon dan sebagainya.

Dari situlah, Arianto menggandeng sejumlah komunitas untuk menggarap produk turunan salah satunya kain songket di Lombok.

Kemudian, dia menjajaki kerja sama dengan pelaku UMKM di Sulawesi dengan pengembangan produk sepatu.

Hasil pintal benang diolah menjadi kain dan dikembangkan lagi menjadi aneka produk fesyen termasuk sepatu.

“Dari petani, dari ibu-ibu setiap daerah kami bagi peran jadi satu lingkaran ekosistem usaha. Setelah kita tenun kami kembalikan ke teman artisan, semua produk fashion dan tidak hanya sepatu,” ujar dia.

Usaha Arianto terus menanjak termasuk dengan dukungan BRI pada 2021.

Menurut dia, dukungan BRI diberikan lantaran usahanya padat karya termasuk concern BRI dalam pengembangan branding.

“Ke depan ketika kami ingin memperluas usaha, BRI sudah siap untuk akses permodalan” ujar Arianto.

BRI memberikan sejumlah pembinaan melalui pelatihan pelaku UMKM, pelatihan kepada komunitas disabilitas yang terlibat dalam bisnis Arianto.

Hingga saat ini, komunitas usahanya melibatkan sekitar 200 orang. Jumlah itu menurun akibat pandemi dari sekitar 800 orang.

“Ini merupakan salah satu langkah nyata sekaligus komitmen BRI sebagai agent of development untuk memajukan UMKM Indonesia,” Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan
BRI   BBRI   UMKM   Produsen   Ekspor   Eco Friendly   KUPU   mikro   Pelatihan  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG