GenPI.co Jateng - Para pedagang Pasar Mebel Gilingan Solo yang menjadi korban kebakaran meminta rencana relokasi pasar diundur.
Rencananya para pedagang ini bakal direlokasi di Mojosongo pada Selasa (10/5) mendatang.
Selain itu, para pedagang mebel ini juga meminta bantuan sarana dan prasarana berupa seng dan kayu kepada Dinas Perdagangan Kota Solo.
"Mereka minta penundaan waktu tidak tanggal 10 tadi sudah saya sepakati kami undur 10 hari. Sambil membenahi seng bantuan dari Pemkot yang akan digunakan untuk produksi mereka,” ujar Kepala Disdag Solo, Heru Sunardi, saat dihubungi GenPI.co, Rabu (4/5).
Heru menjelaskan sebenarnya para pedagang Pasar Mebel ini mesti dipindahkan ke relokasi sementara di bekas Bong Mojo pada 10 Mei 2022.
Namun demikian, kebakaran melanda Pasar Mebel Gilingan sehingga mereka yang terdampak meminta relokasi diundur selama 10 hari.
Di sisi lain, pihaknya juga memberikan bantuan berupa seng dan kayu yang akan digunakan untuk produksi sementara.
"Yang pertama pedagang minta bantuan sarana prasarana seng sama kayu. Karena kayu seng yang rencananya untuk digunakan untuk produksi karena pasar darurat hanya untuk kegiatan penjualan, kami kabulkan minta seng dan minta kayu (kami) setujui. Kemudian dilanjutkan ke Wali Kota,” papar dia.
Pedagang yang terdampak musibah kebakaran itu ada sebanyak 15 orang dengan total 25 kios.
"Jadi gini ya kiosnya ada 25, ditempati oleh 15 pedagang seperti itu karena ada yang memiliki lebih dari satu,” imbuh dia.
Di samping itu, terkait bantuan uang untuk para pedagang yang terdampak kebakaran, Disdag menjelaskan akan mengkoordinasikannya dengan Dinas Sosial.
"Kalau bantuan uang coba kami komunikasikan karena ini melibatkan Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Pada prinsipnya ada peluang untuk itu cuma nanti itu bukan ranah saya untuk menyampaikan statment coba tadi Dinas Sosial yang akan menindaklanjuti atas rapat dengan Dinas Perdagangan,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News