GenPI.co Jateng - Tren digital banking yang diusung aplikasi BRImo dinilai ramah lingkungan lantaran turut tekan emisi dan konsumsi kertas.
Transaksi BRImo tumbuh mencapai 44,2 persen dengan proporsi mencapai hampir 60 persen dari total transaksi.
Pertumbuhan transaksi digital ini juga diimbangi tren penurunan trans aksi melalui ATM hingga 16% pada kuartal I-2022 secara year on year.
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani, mengatakan super apps BRImo didujung fitur yang mempermudah nasabah.
Nasabah yang semula harus ke kantor cabang mengantre, kini cukup diakses melalui genggaman.
Inovasi melalui Super App ini, BRI juga turut berkontribusi positif bagi lingkungan.
Sebab, emisi karbon dapat ditekan dari mobilitas nasabah yang berkurang untuk pergi ke Kantor Cabang atau ATM.
Penggunaan kertas pun dapat diminimalisasi karena administrasi dilakukan secara digital.
"Inovasi berkelanjutan ini merupakan wujud komitmen digital BRI terhadap nasabah serta masyarakat di sekitarnya," ujar Handayani, kepada Genpi.co, Rabu (3/5).
Dengan asumsi 1 kali transaksi menggunakan 1 lembar kertas, maka transformasi digital BRI telah melindungi bumi dengan menjaga populasi 1.000 batang pohon untuk setiap 8 juta transaksi yang terkonversi dari transaksi tunai ke BRImo.
Handayani mengajak seluruh masyarakat bergabung dalam gerakan mengurangi emisi karbon dan penggunaan kertas, dengan beralih ke transaksi digital BRImo.
Sebagai informasi, kinerja sektor digital BRI terus tumbuh secara pesat, salah satunya didorong oleh BRImo.
Data per Maret 2022 menunjukkan ada 16,1 juta pengguna BRImo dengan laju transaksi finansial mencapai 313,88 juta transaksi.
Angka ini tumbuh 238% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (year-on-year).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News