GenPI.co Jateng - Zakat fitrah bisa tambah kesalehan sosial. Hal ini berangkat dari adanya kesadaran terhadap kelompok miskin.
Harapannya pada momen Idulfitri, semua umat muslim merasa bahagia tanpa terkecuali.
“Semua umat Islam merasakan dan merayakan kebahagiaan tanpa terkecuali, baik yang kaya ataupun yang miskin," kata Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr. Asep Daud Kosasih dikutip Antara, Sabtu (30/4).
Selain itu, zakat fitrah juga menjadi wujud syukur umat muslim lantaran masih mendapatkan Ramadan tahun ini.
Hal ini menjadi makna paling penting dalam keberagamaan seorang Muslim.
Di sisi lain, zakat fitrah menjadi penyempurna ibadah puasa Ramadan.
"Selain itu juga untuk membersihkan diri dari sifat kikir, egois dan individualis, sehingga semakin menyempurnakan kesucian seorang Muslim,” sambung dia.
Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) ini menambahkan zakat diri yang diwajibkan kepada setiap individu Muslim, baik laki-laki ataupun perempuan yang berkemampuan sesuai syarat yang ditetapkan.
"Waktu pelaksanaannya pada akhir Bulan Ramadhan hingga menjelang salat Idul Fitri," ujar dia.
Akademisi dari UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU) Purwokerto, Muridan, mengatakan zakat fitrah berperan vital sebagai wujud menyucikan diri dan berbagi kepada sesama.
"Dalam Islam zakat fitrah selain sebagai upaya penyucian diri juga sekaligus sebagai upaya berbagi dan mengikis adanya kecemburuan sosial," kata Muridan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News