GenPI.co Jateng - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah mengizinkan masyarakat melaksanakan salat Idulfitri berjemaah baik masjid maupun di lapangan tahun ini.
Akan tetapi, warga diminta tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Ketua MUI Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji, mengatakan masyarakat harus bersyukur karena pemerintah sudah memberikan kelonggaran-kelonggaran.
Ini termasuk mudik diperbolehkan, begitu pula dengan halalbihalal.
“Mudik dibolehkan, kumpul dibolehkan, salat Id dibolehkan, (salat Id) di lapangan dibolehkan. Alhamdulillah, kan sudah ada pelonggaran-pelonggaran yang banyak kita terima,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Selasa (26/4).
Namun demikian, MUI Jateng mengimbau masyarakat agar tidak melakukan makan bersama saat bersilaturahmi.
“Diharapkan kalau bisa tidak ada makan bersama dulu. Ini (kasus Covid-19 melandai) harus kita syukuri. Kita mengajak yuk silaturahmi, yuk saling maafkan, yuk saling peduli, yuk saling memberi. Batasannya (tidak makan bareng) itu saja,” papar dia.
Menurut dia, masyarakat boleh mengisi kegiatan saat libur Lebaran dengan hal yang bermanfaat.
Akan tetapi, warga wajib mewaspadai potensi penularan Covid-19 jika melakukan makan bersama karena membuka masker.
“Ancamannya masih, yaitu potensi penularan kalau kita lepas masker. Persebaran masih ada kalau kita makan bareng-bareng, kan buka masker. Makan kan buka masker. Kalau berkumpul itu silakan, tapi jangan makan bareng-bareng dululah,” ungkap dia.
Pihaknya juga berharap masyarakat bisa menikmati Lebaran dengan berbagai kegiatan seperti biasa dengan tetap mematuhi prokes.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News