Taman Satwa Taru Jurug Solo Bakal Ditutup 6 Bulan, Ini Sebabnya

26 April 2022 04:30

GenPI.co Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan menutup objek wisata di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) selama 6 bulan setelah Lebaran Idulfitri mendatang.

Hal ini dilakukan untuk mendukung proses revitalisasi yang akan dilakukan pihak investor dalam waktu dekat.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan revitalisasi TSTJ dilakukan selama 6 bulan dimulai Mei 2022.

BACA JUGA:  Awas! PKL Solo Dilarang Ngepruk Harga, Ada Sanksi Jika Nekat

"Rencananya revitalisasi itu dikerjakan Mei, setelah Lebaran. Jadi dengan sangat terpaksa, TSTJ nanti akan kami tutup dulu selama 6 bulan. Pokoknya kami kebut revitalisasi ini selama 6 bulan. Jadi akhir tahun nanti atau Desember, TSTJ sudah bisa dibuka kembali," kata Gibran, Senin (25/4).

Sedangkan mengenai anggaran revitalisasi TSTJ, Pemkot Solo memastikan seluruh kebutuhan dibiayai oleh PT Taman Safari Indonesia sebagai investor.

BACA JUGA:  Yuk Cobain Cabuk Rambak, Kuliner Unik nan Legendaris di Solo

Gibran menambahkan konsep revitalisasi Solo Zoo ini sama seperti yang dipaparkan beberapa waktu lalu.

Kebun binatang pelat merah ini akan dibuat senatural mungkin tanpa adanya kandang untuk masing-masing satwa.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Ngaku Tak Mudik Lebaran ke Solo, Tapi

"Jadi nanti tetap ada pagarnya. Tapi, beberapa pagar didesain berbentuk sungai dan sebagainya. TSTJ juga akan ditambah fasilitas pendukung, seperti tempat pertunjukan hewan, panggung terbuka, aviary, dan sebagainya,” papar Gibran.

Di sisi lain, penutupan objek wisata ini pastinya berdampak pada biaya operasional TSTJ.

Selama ini Solo Zoo mendapat pemasukan dari tiket yang dibeli pengunjung.

Jika nanti ditutup untuk umum, praktis TSTJ tidak ada pemasukan.

Pemkot Solo akan mengalokasikan anggaran untuk membantu opersional selama proses revitalisasi berlangsung.

"Setiap bulan kami akan menanggung Rp 350 juta untuk pakan satwa, gaji pegawai, gaji dokter, dan lain-lain. Kemarin sudah dibahas, kemungkinan akan diambilkan dari pos dana tak terduga,” imbuh Gibran

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perumda TSTJ, Bimo Wahyu Widodo, enggan banyak berkomentar terkait rencana revitalisasi maupun penutupan kebun binatang tersebut.

Menurut dia, teknisnya masih dalam proses pembahasan bersama pihak investor.

Ini termasuk rencana pemindahan sejumlah satwa ke lokasi lain selama revitalisasi berlangsung.

"Nanti saja kalau sudah ketemu detailnya. Nanti akan ada pembahasan lebih detail setelah Lebaran. Yang jelas, soal kebijakan saya tinggal menjalankan termasuk soal satwa yang dipindahkan sementara juga tanggung jawab PT Taman Safari Indonesia,” jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG