Penguatan Posyandu Atasi Stunting di Banjarnegara

GenPI.co Jateng - Penguatan posyandu menjadi salah satu cara Pemerintah Kabupaten Banjarnegara atasi masalah stunting.

Hal ini misalnya dilakukan pada periode Januari – Juni 2022 dengan memperkuat sistem rujukan berjenjang berbasis posyandu.

"Penguatan posyandu diperlukan sebagai wadah pemberian edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat khususnya para orang tua,” kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Jusi Febrianto, dikutip Antara, Sabtu (23/4).

BACA JUGA:  Pemerintah Subsidi Biaya Haji 2022 Rp41 Juta per Jemaah

Dalam posyandu itu anak balita ditimbang dan memastikan konsumsi hewani yang terpenuhi anak.

Dia menyatakan Pemkab Purbalingga berkomitmen dalam penanganan dan pencegahan kasus stunting.

BACA JUGA:  Gangguan Jiwa dan Masalah Ekonomi Picu KDRT, Kata Pakar

Dia berharap masalah stunting ini didukung oleh banyak pihak mulai dari organisasi perangkat daerah dan orang tua dengan anak balita.

“Selain itu juga para calon orang tua yang sedang merencanakan kehamilan," ujar dia.

BACA JUGA:  Ganjar Dorong Gotong Royong Perbaikan RTLH

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, mengatakan banyak strategi diluncurkan Pemkab Purbalingga dalam penanganan stunting misalnya Dapur Dahsyat.

Selain itu, dia juga memperkuat penanganan dengan pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan perbaikan RTLH.

Hasilnya, Banjarnegara berhasil menurunkan angka stunting dari 16 persen ke 20 persen.

"Berbagai program yang telah dilakukan selama ini telah berhasil menurunkan angka kekerdilan di Purbalingga,” ujar dia.

Tak hanya itu, dia juga terus memperkuat sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan penanganan stunting.

"Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat sehingga diharapkan dapat terus menurunkan jumlah kasus stunting di wilayah ini," harap dia.(*)