GenPI.co Jateng - Pemerintah Kota atau Pemkot Solo bersama Bank Indonesia (BI) dan Bulog menggelar pasar murah TIM (TPID), Jum'at (21/4) pagi.
Acara itu menyediakan 2.000 paket sembako yang berisi gula pasir, minyak goreng, beras, dan sejumlah snack dengan harga Rp75.000.
Antrean mengular di Pendhapi Balai Kota Solo, masyarakat satu persatu datang untuk menukarkan tiket yang didapatkannya dengan membayar Rp75.000.
"Meski paketnya belum sekomplek yang ada di pasar, ini sudah sebagian dari kebutuhan pokok beras, gula, minyak menjadi kebutuhan pokok ini kami sediakan sejumlah 2.000," kata Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa saat ditemui wartawan, Jum'at (21/4).
Teguh belum bisa menjanjikan adanya pasar murah lagi kembali digelar di Solo.
Kepala Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo mengatakan diadakannya pasar murah ini berkorelasi untuk menanggulangi inflasi di Kota Solo.
"Masyarakat tidak khawatir nah ketenangan masyarakat Jawa tentang ketersediaan stok ini akan menjaga kestabilan harga ini dibantu dengan beberapa aksi dari elemen masyarakat, " kata Joko.
Menurut dia, sebenarnya inflasi yang terjadi bukan hanya lantaran menjelang Ramadan. Namun, juga dipengaruhi dampak perang antara Rusia dan Ukraina.
“Dampak eksternalnya karena adanya konflik Rusia dan Ukraina. Ini juga berdampak kepada energi biasanya yang paling besar kan menaikkan energi," ujar dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News