GenPI.co Jateng - Pemerintah Kabupaten Grobogan angkat bicara atas viralnya pembangunan jalan kabupaten yang menggunakan uang warga alias tanpa APBD.
Pemkab dituding tak mampu memperbaiki jalan di wilayahnya yang rusak.
Sebelumnya, aksi Crazy Rich Grobogan, Joko Suranto, menuai pujian dari banyak pihak setelah menggunakan uang pribadi untuk membangun jalan di Desa Jetis, Kecamatan Karangayung, Kabupaten Grobogan.
Joko mengeluarkan uang hingga Rp 2,8 miliar untuk mengecor jalan di desanya yang sudah rusak puluhan tahun.
Sekretaris Daerah (Sekda) Grobogan, Moh Soemarsono, mengatakan pihaknya mengapresiasi langkah Joko yang membangun jalan tersebut.
"Kami apresiasi kedermawanan beliau berkenan membantu jalan kabupaten sepanjang 1,8 kilometer (km)," kata Soemarsono, Selasa (19/4).
Soemarsono membantah kabar yang menyebut Pemkab tidak mampu membangun jalan hingga akhirnya warga harus mengeluarkan uang.
Menurut dia, jalan penghubung Desa Jetis ke Desa Nampu dan Telawah itu sudah menjadi perhatian Pemkab Grobogan.
Pemeliharaan rutin dilakukan dinas terkait, sambil menunggu dibangun secara total pada 2023 mendatang.
"Memang belum tersentuh pembangunan secara total, hanya pemeliharaan kecil-kecil saja, agar tetap dapat dilewati," imbuh dia.
Dia mengakui tugas perbaikan jalan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
"Semula jalan itu jalan desa, baru pada 2018 berubah statusnya menjadi jalan kabupaten," tuturnya.
Dia membeberkan Pemkab berencana memperbaiki jalan tersebut.
Selain mengandalkan APBD, pihaknya juga menggandeng Bank Jateng.
"Kami mengajukan pinjaman ke Bank Jateng untuk perbaikan jalan," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News