GenPI.co Jateng - Warga di sekitar Gunung Merapi diminta tetap waspada mengingat aktivitas tinggi yang ditunjukkan gunung berapi ini.
Merujuk pada BPPTKG Yogyakarta, kubah lava barat daya dan tengah terus mengalami pertumbuhan.
Selain itu, guguran awan panas juga terus terjadi terutama ke arah Sungai Bebeng.
“Guguran lava ini dominan masih mengarah ke arah Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, seperti dikutip beritamagelang.id, Minggu (12/12).
Menurut dia, tercatat sebanyak 4 kali awan panas guguran terjadi ke arah Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.200 meter.
Peristiwa tersebut terjadi dalam kurun waktu sepekan terakhir.
Pihaknya juga mencatat terdapat guguran lava pijar mengarah ke barat daya sebanyak 190 kali ke arah Sungai Bebeng.
Di sisi lain, kubah lava juga terus tumbuh.
Volume kubah lava barat daya saat ini sebesar 1.629.000 meter kubik. Sedangkan volume kubah lava tengah lebih besar, yakni 3.007.000 meter kubik.
BPPTKG membeberkan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas masih mengarah ke arah barat daya sejauh maksimal 3 kilometer (km) ke arah Sungai Woro.
Guguran lava serta awan panas juga mengarah sejauh 5 km ke Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.
Di samping itu, intensitas kegempaan masih relatif tinggi, bahkan deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan Electronic Distance Measurement (EDM) dalam minggu ini juga menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,5 cm per hari.
“Kami masih tetap pada kesimpulan awal, yakni aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Jadi untuk statusnya masih Siaga sampai saat ini," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News