Ibu Angkat Dila Blak-Blakan, Terungkap Masa Kelam Kedua Anaknya

16 April 2022 14:00

GenPI.co Jateng - Kartini, ibu kandung 2 tersangka penganiayaan sekaligus ibu angkat bocah perempuan Umairoh Fadlilatunnisa (7) atau Dila mengungkapkan perlakuan keras sang mantan suami terhadap anaknya.

Didikan keras Haryoto yang merupakan ayah tersangka sekaligus pakde Dila konon berdampak pada perilaku kedua anaknya, Galih Sukma Buana (24) dan Fajar Nur Hidayat (18).

Aksi kekerasan yang dilakukan keduanya membuat Dila warga Dukuh Blateran Rt 1 RW 2, Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, meninggal dunia pada Selasa (12/4) malam.

BACA JUGA:  Ini 2 Tersangka Penyebab Kematian Dila, Ternyata Kakak Sepupu

"Kejadian seperti ini saya syok, saya tidak menyangka kalau mereka tidak sayang sama adiknya," ungkap dia, Kamis (14/4) malam.

Perempuan asal Pinrang, Sulawesi Selatan, ini bercerita menikah dengan Haryoto yang bekerja sebagai sipir pada 1996.  

BACA JUGA:  Ini Sosok 2 Tersangka Penganiayaan Dila, Dididik Keras Sang Ayah

Pernikahan ini sebenarnya tidak disetujui keluarga lantaran beda keyakinan. Kartini memilih untuk menikah dan mengikuti Haryoto.

Peristiwa tak terduga pun terjadi, adik dari Kartini, M, (42) hamil. M adalah ibu kandung Dila yang menikah dengan P.

BACA JUGA:  Ogah Kasus Dila Terulang, Kades Ngabeyan Giatkan Rapat RT

Akan tetapi, P tidak mengakui anak tersebut sebagai darah dagingnya.

Kartini membantu adiknya untuk mengangkat ponakannya menjadi anak. Sedangkan kedua orang tua kandung Dila sama-sama sudah punya keluarga baru lagi.

Petaka terjadi saat Haryoto, suami Kartini, ketahuan selingkuh pada 2016. Rumah tangganya retak hingga akhirnya bercerai pada 2019.

Ekonomi mereka pun terganggu. Anak sulungnya, Galih, terpaksa keluar dari kuliah dan menjalankan usaha kelontong di rumah.

Sedangkan Kartini memutuskan untuk bekerja di Jakarta pada Desember 2021.

"Sebenarnya kejadian ini mereka (anaknya) itu dendam ke bapaknya, karena dendamnya tidak terlampiaskan. Ia kemudian mendidik adiknya secara keras," papar Kartini.

Pernyataan ini seperti yang diutarakan Galih dan Fajar saat konferensi pers di Polres Sukoharjo, Rabu (13/4) lalu.

Kartini menyebut Galih mengaku masih ingat ketika dia diikat di pohon melinjo depan masjid saat masih kecil lantaran bercanda ketika salat Tarawih.

"Ikatan baru dilepas ketika salat Tarawih telah selesai," ungkap dia.

Galih dan Fajar juga sering mendapatkan perlakuan kasar, seperti dipukul dan dihajar oleh sang ayah.

"Ya itu saya bilang, anak saya itu syok hingga dendam dengan bapaknya," tutur dia.

Kartini tak menyangka pola didikan mantan suaminya diterapkan anak-anaknya kepada Dila, keponakan sekaligus anak angkatnya.

Sementara itu, sekitar 2 pekan sebelum Dila meninggal karena dianiaya Galih dan Fajar, Kartini membeberkan Diana, menantunya yang merupakan istri Galih meminta uang kepada ayah mertuanya (Haryoto) untuk kebutuhan sekolah Fajar dan adiknya karena tidak memiliki biaya.

Alih-alih mendapatkan apa yang adiknya butuhkan, menurut Kartini, Haryoto malah melontarkan kata-kata mengusir anak dan mantunya itu.

"Kalau kamu tidak bisa membiayai adikmu, ya keluar dari rumah," jelas dia menirukan pesan dari mantan suaminya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG