Politik yang Beradab Butuh Peran Milenial

15 April 2022 12:30

GenPI.co Jateng - Membangun politik yang beradab butuh peran milenial dalam memberikan masukan dan kritik kepada pemerintah.

Secara demografi, keberadaan milenial memiliki massa yang besar di Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan pada 2020 jumlah kaum milenial antara 17-37 tahun mencapai hampir 70 juta jiwa.

BACA JUGA:  Kalah dengan Daring, Trayek Angkot Kudus Dievaluasi

Jumlah ini setara dengan seperempat populasi penduduk Indonesia.

Angka inilah secara statistik peran milenial turut menentukan dalam membangun politik yang beradab.

BACA JUGA:  BMKG: Potensi Hujan Serta Angin Kencang di Jateng, Ini Titiknya

“Generasi milenial adalah bagian dari penentu kemajuan dan keberhasilan demokrasi, baik di tingkat daerah maupun nasional," kata Bupati Kudus,  Hartopo, dikutip Kudusnews.com, Kams (14/4).

Maka itu, Hartopo meminta peran aktif milenial dalam memberikan masukan dan kritik kepada pemerintah.

BACA JUGA:  Bahasa Indonesia Lebih Unggul Daripada Melayu, Kata Pakar

Kemampuan berpikir kritis inilah yang juga bisa menjaga kondusifitas wilayah.

"Politik yang beradab dan beretika adalah politik yang ketika telah meraih kekuasaan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar dia.

Ketua DPRD Kudus Masan meminta para milenial selektif memilih calon pemimpin.

Jangan sampai milenial memilih pemimpin hanya karena amplop bukan karena gagasannya.

"Maka generasi milenial harus dapat merubah haluan tersebut menjadi demokrasi yang berkesinambungan," ujar Masan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG