GenPI.co Jateng - Pakar dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengatakan bahasa Indonesia lebih unggul daripada Melayu.
Hal ini membuat bahasa Indonesia lebih layak menjadi bahasa kedua ASEAN daripada bahasa Melayu.
Dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNS Solo, Kundharu Saddhono, mengatakan penggunaan bahasa Indonesia lebih kayak terkait syarat-syarat bahasa internasional.
“Bahasa Indonesia jauh lebih unggul daripada bahasa Melayu,” kata Kundharu, dikutip Uns.ac.id, Rabu (13/4).
Dia menyebutkan sedikitnya ada tiga aspek bahasa Indonesia layak menjadi bahasa kedua ASEAN.
Pertama, jumlah penutur bahasa Indonesia lebih dari 270 juta orang.
Jumlah ini jauh lebih banyak ketimbang penutur bahasa Melayu.
Selain itu, ada ratusan lembaga penyelenggara program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di luar negeri.
“Contohnya di Yale University yang merupakan top ten universitas di dunia. Kita sudah mengirimkan sepuluh mahasiswa untuk mengajar di sana,” ujar dia.
Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki Badan Bahasa yang mengawal proses internasionalisasi bahasa Indonesia.
Kundharu mengajak warga Indonesia mendukung dan membela bahasa Indonesia dengan menuturkan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News