GenPI.co Jateng - Trayek angkutan perkotaan alias angkot di Kudus bakal dievaluasi seiring menurunnya jumlah penumpang lantaran kalah persaingan dengan transportasi daring.
Saat ini ada Kudus memiliki 700-an unit angkutan baik perkotaan maupun pedesaan.
Dari jumlah itu hanya tersisa 300-an unit yng masih beroperasi hingga hari ini.
Mereka melayani sebanyak 13 dari total 20 jalur yang tersedia di Kudus.
Jumlah penumpang yang terus menyusut mendorong Dinas Perhubungan (Dishub) Kudus mengevaluasi menyeluruh dan menyiapkan manajemen rencana induk jangka panjang.
Dalam rencana induk ini, Dishub Kudus akan menggandeng pihak ketiga dalam bidang transportasi.
"Tentu akan terlihat trayek-trayek angkutan yang memang harus dihapuskan dan dipertahankan termasuk peluang jalur trayek baru," kata Kepala Dishub Kudus, Catur Sulistyanto, dikutip Antara, Kamis (14/4).
Dia berharap setelah dievaluasi itu, angkot di Kudus bisa kembali optimal, tak lagi kalah dengan daring.
Angkot-angkot ini hanya bisa mengandalkan penumpang yang bekerja di pabrik rokok maupun wisatawan Menara Kudus.
Catur menambahkan meski sepi, pemilik angkutan umum ini masih rutin meremajakan armada mereka sesuai aturan yang ada.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News