GenPI.co Jateng - Bawa madu dan emping, dua anggota polisi Polres Batang menceritakan kisah pengalamannya bertugas di Sudan sebagai pasukan perdamaian.
Kedua polisi itu yakni Bripka Dody Handoko dan Briptu Gondomono.
Keduanya baru saja pulang dari Sudan dan menemui Bupati Batang, Wihaji.
Dia bercerita selama di Sudan mereka bertugas dalam misi kemanusiaan seperti membangun musala, berpatroli di pengungsian, memenuhi air bersih untuk warga hingga edukasi protokol kesehatan.
Saat terjadi baku tembak dengan pemberontak, mereka harus mundur dan menjauhinya kontak senjata.
“Mengingat misinya perdamaian jadi hal yang kita lakukan adalah mundur atau menjauhinya,” ujar Dody dikutip Batangkab.go.id, Senin (11/4).
Selama bertugas keduanya juga memperkenalkan budaya yang ada di Indonesia misalnya menari jaran kepang.
Dari Batang, keduanya memperkenalkan madu dan emping.
“Yang tidak disangka penduduk Sudan suka dengan emping kita,” ujar dia.
Menurut mereka warga Sudan sangat bertemu orang Indonesia. Mereka menyebut Indonesia sebagai “Indonesia tamam” yang artinya Indonesia baik.
Sesuai permintaan Pemerintah Sudan, Indonesia yang masuk kali pertama pada 2008 dan harus yang terakhir kali meninggalkan negara di Afrika utara ini.
“Ternyata kemarin fakta di lapangan bahwa tim saya yang pulang terakhir dari Sudan. Kami baru pulang dari sana bulan Januari 2022,” ujar Dody.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News