GenPI.co Jateng - Menghabiskan waktu sembari menunggu buka puasa atau ngabuburit diisi bocah-bocah lereng Merbabu Boyolali dengan main meriam bambu.
Bak pasukan sedang bertempur, bocah-bocah di Dukuh Ngaglik, Desa Samiran, Selo ini saling balas meriam bambu.
Mainan itu di bawah jauh dari permukiman agar tak membuat bising warga.
Meriam bambu diarahkan ke puncak gunung yang terlihat cerah sore itu.
“Kegiatan ini rutin dilakukan setiap memasuki bulan puasa, selain itu untuk menunggu waktu berbuka puasa tiba,” kata pemain meriam bambu, Riski Bagas Pratama, dikutip Boyolali.go.id, Rabu (6/4).
Permainan itu dibuat berbahan bambu besar, api, dan karbit untuk menghasilkan suara yang menggelegar.
“Kalau memakai karbit suaranya jadi keras seperti meriam beneran,” ujar dia.
Tak mau ketinggalan, Habibah juga ikut memainkan meriam bambu.
Alih-alih merasa takut, bocah perempuan ini justru terhibur dengan suara dentuman keras itu.
“Tidak takut. Ini kan sudah biasa untuk menunggu buka puasa,” kata dia.
Selain bermain meriam bambu, kegiatan bocah-bocah Ngaglik ngabuburit juga diisi dengan latihan menari, membaca Alquran, dan bahasa Inggris.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News