GenPI.co Jateng - Kampung organik Wonolopo Kecamatan Mijen, Kota Semarang, selalu punya cara untuk berinovasi.
Kampung yang dikembangkan petani milenial ini yang terbaru adalah membudidayakan singkong jenis rengganis.
Singkong rengganis mulai dibudidayakan oleh petani melenial ini karena masa tanam hingga panen jauh lebih cepat dibandingkan singkong jenis lainnya.
Koordinator petani milenial Wonolopo, Bilal Lutfi Mas'ud, mengatakan dia berhasil menggerakan 12 anak muda di kampungnya untuk berani menggarap sawah menjadi lahan produktif saat pandemi Covid-19.
Lahan seluas 1,5 hektar disulap menjadi sawah yang hijau lengkap dengan embung, pohon produktif, dan fasilitas umum.
Lahan itu kemudian ditanami padi dengan benih organik tidak menggunakan pestisida.
Begitu juga dengan aneka jenis ikan yang ditabur di embung, pohon, buah, dan bunga.
“Melihat hal itu, muncul keinginan membuat anak-anak berkegiatan positif. Beruntung ada pak Sudili, pak Ketua RW 3 Wonolopo yang mencetuskan ide dibentuknya petani milenial,” kata dia, dikutip semarangkota.go.id, Senin (5/4).
Menurut dia, aktivitas petani milenial Kampung Organik Wonolopo sudah berjalan 2 tahun atau selama pandemi Covid terjadi.
Sedangkan singkong rengganis ditanam dengan lebih mengutamakan pemanfaatan lahan pekarangan yang kosong.
Sebelumnya, kelompok tani milenial ini juga berhasil menanam padi serta ternak ikan.
Singkong rengganis akan menjadi produk pendamping bahan pokok utama selain beras di Wonolopo.
Lahan utama di Wonolopo merupakan sawah dengan komoditi utama padi.
Sementara untuk lahan kosong nantinya bisa ditanami singkong rengganis.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News