Keren Pol! Salatiga, Magelang, dan Solo Jadi Kota Paling Toleran

01 April 2022 09:00

GenPI.co Jateng - Sebanyak 3 wilayah di Provinsi Jawa Tengah masuk dalam 10 besar daerah paling toleran di Indonesia 2021.

Hasil ini berdasarkan riset Indeks Kota Toleran (IKT) oleh Setara Institute for Democracy and Peace.

Kota Salatiga berada di urutan ke-3 dengan skor 6.337. Sedangkan Kota Magelang menempati posisi ke-6 dengan meraih skor 6.020.

BACA JUGA:  Alhamdulillah, 78 ASN dan 19 PPPK Pemkot Salatiga Diangkat

Adapun Kota Solo di posisi ke-9 dengan skor 5.830.

Kota lainnya, yakni Singkawang di urutan pertama dengan skor 6.483.

BACA JUGA:  277 Anggota Polres Magelang Kota Tiba-Tiba Diperiksa, Ada Apa?

Manado urutan ke-2 dengan skor 6.400, Kupang urutan ke-4 dengan skor 6.337, dan Tomohon urutan ke-5 dengan skor 6.133.

Kota Ambon di posisi ke-7 dengan skor 5.900, Bekasi di posisi ke-8 dengan skor 5.830, dan Kediri di posisi ke-10 dengan skor 5.733.

BACA JUGA:  Catat Sejarah! Kali Pertama G20 Bahas Isu Industri di Solo

Wali Kota Magelang, Muchamad Nur Aziz, mengaku bangga dengan apresiasi yang diberikan Setara Institute for Democracy and Peace.

Menurut dia, wilayahnya adalah satu-satunya kota tidak masuk kategori ini pada 2020 lalu. Akan tetapi, kini kotanya masuk ke-6 besar.

"Ini penghargaan bagi warga Kota Magelang karena sikap toleransi masyarakat yang tinggi. Beragamnya agama, ras, dan budaya bukan menjadi penghalang untuk selalu bersikap toleran kepada sesama," kata dia, Jumat (1/4).

Menurut dia, komponen penilaian yang menjadi daya unggul Kota Magelang adalah Program Magelang Agamis (Programis), yakni mewujudkan kampung-kampung religi.

Dengan penghargaan tersebut, dia meminta seluruh jajarannya dan masyarakat untuk tidak lekas berpuas diri.

Prestasi ini justru harus menjadi pemacu semangat untuk selalu mendorong masyarakat agar senantiasa berlaku toleran dengan sesama.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Setara Institute for Democracy and Peace, Ismail Hasani, menjelaskan Setara merupakan perkumpulan yang didirikan dengan tujuan mewujudkan masyarakat setara, plural, dan bermartabat atas semua orang.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, perhimpunan melakukan promosi, kajian, dan pendidikan publik terkait dengan pluralisme, kemanusiaan, demokrasi, hak asasi manusia dan perdamaian.

“Studi indexing yang dilaksanakan tim peneliti kami ini masih berada dalam satu rumpun research area dengan riset kondisi kebebasan beragama berkeyakinan di Indonesia yang sudah dilakukan sejak 2007," jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG