GenPI.co Jateng - Warga Dukuh Sulur, Karangasem Utara, Batang, memiliki tradisi setiap sambut Ramadan, karpet musala dicuci di Kali Kramat.
Tak hanya itu, warga juga gotong-royong membersihkan musala mulai dari halaman hingga belakang.
Warga juga mengecat ulang sejumlah bagian bangunan musala Roudlotusy Syakirin ini.
“Setelah membersihkan musala, mereka biasanya langsung membawa gulungan-gulungan karpet dengan doplak yang akan dicuci di Bendungan Kramat,” kata warga Dukuh Sulur, Khasirun, dikutip Batangkab.go.id, Selasa (29/3).
Seusai dicuci, karpet-karpet ini dijemur dengan digantungkan di Bendungan Kramat.
Menurut dia, tradisi menjadi kebiasaan rutin yang digelar saban menyambut Ramadan.
“Tradisi bersih-bersih musala dan cuci karpet di Bendungan Kramat sudah berlangsung sejak lama,” sambung dia.
Di bendungan, pengurus masjid dan musala di daerah sekitar Sulur juga berdatangan untuk mencuci dan menjemur karpet.
Kali Kramat menjadi jujukan warga lantaran lokasinya yang luas dan airnya yang bersih.
“Iya, karena memang suasananya asyik, tempatnya luas, airnya cukup bersih. Jadi pada senang kalau cuci karpet di sini apa lagi anak-anak, yang terpenting hati-hati,” sambung dia.
Imam musala, Muhammad Romadhon mengatakan kegiatan bersih musala dilakukan agar warga yang beribadah saat bulan Ramadan bisa lebih nyaman.
“Setiap menjelang bulan Ramadan, kami selalu menyambut dengan penuh suka cita. Untuk itu kami melakukan bersih-bersih musala, dan cuci karpet agar ketika beribadah untuk Salat Tarawih nanti warga bisa nyaman,” ujar dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News