GenPI.co Jateng - Program pembangunan Pemerintah Kabupaten Kebumen pada 2023 masih fokus pada atasi masalah kemiskinan.
Saat ini, angka kemiskinan Kebumen masih berada di level 17,83 persen.
Jumlah ini berada di atas angka kemiskinan provinsi Jawa Tengah 11,79 persen dan nasional 10,14 persen.
Selain itu, masih ada 92.190 jiwa penduduk lainnya terjebak dalam kategori miskin ekstrem.
"Ini adalah target dan PR kita bagaimana persoalan kemiskinan ini bisa cepat teratasi,” kata Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, dikutip Kebumenkab.go.id, Sabtu (26/3).
Dia lalu memfokuskan program pembangunannya pada pemulihan ekonomi melalui sinergisme agar manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat.
Arif juga memaparkan capaian Kebumen berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Pada 2021, Kebumen mencatatkan pertumbuhan ekonomi sejumlah 3,71 persen.
Jumlah ini mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah senilai 3,32 persen.
“Untuk itu kita perlu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ini agar masyarakat bisa mendapatkan lapangan pekerjaan yang memadai," ajak Arif.
Arif lantas mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk penguatan ekonomi dan perbaikan infrastruktur pada 2022 salah satunya Kebumen International Expo tahun ini.
Pada tahun ini pula Pemkab Kebumen mendorong pembentukan BUM Desa Bersama dan pendirian shrimp estate seluas 100 hektare.
Kemudian, pasar hewan di Kecamatan Buayan akan direlokasi ke lahan eks terminal bus Gombong untuk pembangunan pabrik sarung tangan.
Di bidang peningkatan kualitas SDM, Bupati menambah cakupan akses pendidikan dan kesehatan melalui Kartu Kebumen Sejahtera (KKS).
Kartu ini akan melindungi 71.000 peserta BPJS Kesehatan dari keluarga miskin termasuk pemberian beasiswa.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News