GenPI.co Jateng - Sejumlah titik di Kota Pekalongan masih tergenang banjir yang masuk hingga ke permukiman warga.
Meskipun ketinggian air sudah menyusut, ratusan warga yang menjadi korban banjir belum bisa pulang.
Petugas melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan terus memantau kondisi kesehatan para korban banjir.
“Saat ini kondisi kesehatan korban banjir baik-baik saja karena tim medis terus melakukan patroli dan layanan kesehatan pada mereka. Setiap 2 hari sekali, kami bersama dinas kesehatan melakukan patroli maupun memberikan layanan kesehatan pada sebagian warga yang memilih bertahan di tempat tinggalnya," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, Selasa (7/12).
Dimas menjelaskan Pemkot terus melakukan berbagai upaya untuk penanganan banjir.
Salah satunya adalah membuat tanggul darurat di sejumlah titik rawan banjir, antara lain di Jeruk Sari, Pasir Sari, Tegal Dowo, dan Pabean.
Selain itu, Pemkot juga melakukan perbaikan saluran air untuk mencegah air limpahan dari Sungai Bremi.
Langkah-langkah tersebut membuat ketinggian air yang merendam rumah penduduk sudah mulai surut jika dibanding hari sebelumnya yang mencapai 40 cm hingga 30 cm.
Sebanyak 228 warga korban banjir dan rob di Kota Pekalongan, masih mengungsi di sejumlah titik karena tempat tinggal mereka masih terendam air.
Di sisi lain, Pemkot menyiapkan beberapa titik pengungsian, antara lain aula Kelurahan Degayu, aula bekas kantor Kelurahan Kraton Kidul, musala Al Hikmah Kelurahan Pasirkratonkramat, aula Kecamatan Pekalongan Barat, dan musala Roudhotul Tolibin Kelurahan Pasirkratonkramat.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News