GenPI.co Jateng - Sebanyak 4.208 kasus TBC terjadi di Kabupaten Kudus pada 2021. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kudus bahkan memperkirakan kasus ini bisa naik mencapai 10.430 kasus.
Maka dari itu, Dinkes mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai persebaran TBC.
Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
"Selama 2021 tercatat kasus TBC di Kabupaten Kudus sebanyak 4.208 kasus. Namun, estimasi kasus TBC bisa mencapai 10.430 kasus," ujar Pelaksana Harian Kepala Dinkes Kudus ,Andini Aridewi, Sabtu (26/3).
Menurut dia, hal ini menunjukkan masih banyak kasus TBC yang belum ditemukan.
Maka dari itu, penyakit ini patut menjadi kewaspadaan bersama agar tidak mudah tertular.
Selain itu, penanggulangan TBC ini perlu dukungan seluruh kader TB untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat.
Mereka menyebarkan informasi tentang TBC ke lapisan masyarakat.
Kegiatan pencegahan dan pengendalian TBC juga didukung penuh dengan adanya SK Bupati Kudus.
"Para kader dan tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan TBC didorong untuk meningkatkan skrining serta menyampaikan edukasi tentang TBC kepada masyarakat," imbuh dia.
Di sisi lain, seseorang terkena TBC bisa dilihat dari beberapa gejala seperti batuk berdahak terus menerus, keluar keringat pada malam hari, dan penurunan berat badan.
Upaya pencegahannya bisa dilakukan dengan pola hidup sehat mulai dari asupan gizi seimbang, olahraga teratur, menjaga kebersihan diri, dan lingkungan.
"Jika ada gejala segera periksa ke fasilitas kesehatan. Kalau pun sering kontak dengan penderita TBC juga segera memeriksakan diri ke faskes. Sedangkan diagnosis ditegakkan berdasar hasil pemeriksaan dokter yang didukung pemeriksaan penunjang atau laboratorium," papar dia.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Kudus ,Mawar Hartopo, menambahkan TBC merupakan masalah kesehatan dan salah satu penyebab utama kematian global termasuk di Indonesia.
"Notifikasi kasus TBC di Indonesia masih rendah, yakni 47% dari target yang diharapkan 85%. Artinya, masih terdapat kasus TBC yang belum ternotifikasi baik itu yang belum terjangkau, belum terdeteksi, maupun belum terlaporkan. Hal demikian juga terjadi di Kudus," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News