Presiden Jokowi Marah Soal Impor Barang, Begini Respons Ganjar

26 Maret 2022 06:00

GenPI.co Jateng - Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah mengetahui banyak kementerian dan lembaga memasok barang dan jasa dari luar negeri atau impor.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, turut merespons ultimatum Presiden tersebut.

Hal ini diungkapkan Presiden Jokowi saat saat memberi pengarahan kepada Kabinet Indonesia Maju, kepala lembaga, kepala daerah, dan kepala BUMN soal aksi afirmasi bangga buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3).

BACA JUGA:  Tenang Lur! Pak Ganjar Sudah Pastikan Stok Pangan Aman Saat Puasa

"Saya cek itu, masa CCTV beli impor, di dalam negeri kan ada yang bisa produksi. Dipikir kita bukan negara maju, CCTV saja impor," kata Jokowi, dikutip jatengprov.go.id, Jumat.

Presiden juga menyinggung pengadaan seragam, sepatu, alat kesehatan, alat pertanian hingga kebutuhan alat tulis kantor yang juga didatangkan dari luar negeri.

BACA JUGA:  Ganjar Beri Kabar Baik, Kasus Covid-19 di Jateng Turun Signifikan

"Barang-barang itu kita produksi di mana-mana, di berbagai daerah di Indonesia ada, tetapi kok impor. Bodoh sekali kita. Setop, ini jangan diterus-teruskan," tegas Jokowi.

Jokowi memerintahkan jajarannya untuk membeli produk-produk karya anak bangsa dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Ini untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi dalam negeri, dengan alokasi 40% anggaran dari APBN maupun APBD.

BACA JUGA:  Ketua MK Nikahi Adik Jokowi, Ini Kata Gibran Soal Dinasti Politik

"Ini tidak bisa ditawar-tawar, dorong UMKM masuk e-katalog. Kepala daerah ambil UMKM yang kualitasnya baik, gunakan anggaran untuk membeli produk mereka," papar dia.

Sementara itu, Ganjar menjelaskan permintaan Jokowi telah berjalan di Jawa Tengah.

Orang nomor 1 Jateng ini menyebut e-katalog menjadi solusi paling bagus untuk persoalan ini.

Menurut dia, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) sudah membuat terobosan agar produk dalam negeri maupun produk UMKM dapat masuk.

"Di Jawa Tengah sudah berjalan sejak tahun lalu. E-katalog kami bernama Blangkon Jateng. Jadi begitu LKPP punya ide memasukkan UMKM ke e-katalog, kami langsung komunikasi dan kami undang," papar dia.

Ganjar menilai permintaan Jokowi tepat karena saatnya Indonesia harus bangga dengan produk dalam negeri.

"Namun, harus ada yang mendampingi, soal izinnya, kapasitas, dan akses permodalan," jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG