GenPI.co Jateng - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini pada maskapai penerbangan saat melintasi langit Jawa Tengah karena cuaca ekstrem.
Kepala Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno, mengatakan cuaca ekstrem dapat mengusik kesibukan lalu lintas perjalanan pesawat selain menimbulkan curah hujan intensitas sedang hingga lebat.
"Kami sudah mengeluarkan peringatan dini supaya waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang bisa mempengaruhi maskapai penerbangan," kata dia, dikutip jateng.jpnn.com, Kamis (24/3).
Menurut dia, kemunculan awan hujan atau cumulonimbus mengalami peningkatan.
Pertumbuhan awan hujan itu memicu terjadinya hujan intensitas sedang hingga lebat di berbagai daerah.
Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk memperhatikan potensi bencana yang ditimbulkan seperti longsor.
Cuaca ekstrem membuat tanah di daerah perbukitan atau pegunungan akan menjadi labil.
"Waspada bila hujan cukup deras, lantaran kontur tanah saat pancaroba sangat jenuh (mudah longsor)," papar dia.
Stasiun BMKG Klimatologi Kelas I Semarang mengeluarkan informasi intensitas curah hujan menengah, sekitar 51 sampai 150 milimeter akan terjadi tidak merata di seluruh Jawa Tengah.
Sedagkan intensitas curah hujan rendah kurang dari 50 milimeter terjadi di Kabupaten Pati dan Rembang pada dasarian III Maret.
Adapun potensi hujan intensitas tinggi, sekitar 151 sampai 300 milimeter akan mengguyur kawasan Dieng, pegunungan tengah, dan sebagian Karanganyar bagian timur dan Kabupaten Brebes selatan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News