GenPI.co Jateng - Pemerintah Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, menyiapkan sejumlah titik pengungsian sebagai antisipasi terjadinya banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
Titik pengungsian ini ada di beberapa titik, antara lain di Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Aula Kelurahan Tirto, Kelurahan Pasirkratonkramat, dan beberapa titik lainnya.
Meskipun demikian, Camat Pekalongan Barat, M Taufiqu Rochman, berharap tidak ada banjir sehingga tidak ada yang mengungsi.
“Semoga saja kami harapkan tidak ada pengungsi. Melihat siklus dan pengalaman banjir tahun kemarin, koordinasi, dan komunikasi sudah berjalan dengan baik. Titik pengungsian kami siapkan di beberapa titik,” ujar dia, dikutip pekalongankota.go.id, Rabu (17/11).
Taufiqu menjelaskan sejumlah antisipasi pihaknya siapkan untuk mencegah banjir akibat intensitas hujan yang tinggi maupun rob.
Selain itu, adanya pembangunan peninggian jalan raya pantura yang berada di sepanjang Jalan Gajah Mada, Pekalongan Barat, juga bisa berdampak pada aliran air hujan di wilayah tersebut.
Kondisi ini dikhawatirkan air bisa meluap dan masuk ke pemukiman warga setempat.
Di sisi lain, masyarakat dan sejumlah stakeholder di Kecamatan Pekalongan Barat secara intensif membersihkan sampah dan eceng gondok yang berada di sepanjang aliran Sungai Bremi.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
Sejumlah wilayah di Kecamatan Pekalongan Barat yang kerap terdampak banjir, yakni Kelurahan Pasirkratonkramat ( Pasirsari dan Kramatsari), sebagian wilayah Kelurahan Tirto dan daerah Perumahan BRD Residence, Kelurahan Pringrejo, sebagian Bumirejo.
“Di wilayah itu, masyarakatnya mayoritas sudah tanggap bencana ketika menghadapi musim penghujan ini. Selain itu, mereka secara aktif berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan serta instansi terkait lainnya untuk melaksanakan kerja bakti membersihkan eceng gondok yang berada di Kali Bremi,” jelas dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News