GenPI.co Jateng - Meski banjir yang melanda Kebumen mulai surut, penanganan dampak harus terus lanjut.
Sebab, warga masih disibukkan dengan kegiatan bersih-bersih rumah dan belum bisa kembali bekerja.
Maka itu, pemerintah harus terus menyuplai kebutuhan pokok masyarakat ke rumah-rumah dibantu sukarelawan.
"Sekarang ini sebagian sudah masuk tahap recovery,” kata Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, dikutip Kebumenkab.go.id, Selasa (22/3).
Masyarakat juga harus mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Banjir membuat sekitar rumah warga banyak genangan berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Hal ini bisa mengakibatkan timbul penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), gatal-gatal hingga ISPA.
“Ini harus menjadi perhatian bersama. Dinkes bersama jajaran terkait dibantu Puskesmas untuk menyuplai obat-obatan, dan terus mengecek kondisi kesehatan warga," ujar dia.
Arif meminta semua yang terlibat dalam penanganan banjir membikin perencanaan penanganan bencana.
Hal ini memuat mengenai apa yang sudah dilakukan dan akan dilakukan.
"Data-data penanganan banjir harus terpampang di Posko sebagai pusat koordinasi dan komunikasi," pesan dia.
Data inilah yang menjadi rujukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) misalnya urusan jembatan rusak, tanggul jebol karena banjir dan lainnya.
Banjir di Kebumen menerjang sedikitnya 22 kecamatan dan 120 desa.
Hujan deras juga menyebabkan longsor di 69 desa di 13 kecamatan.
Selain itu, tiga jembatan rusak tidak bisa terpakai, yakni Jembatan Wetonkulon, Puring, Jembatan Tebu, Candirenggo, dan Jembatan Sukomulyo, Rowokele.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News