GenPI.co Jateng - Lahan pertanian seluas 1.945 hektare (ha) yang ditanami padi dan palawija di Purworejo rusak terendam banjir yang terjadi di wilayah ini dalam 2 hari terakhir.
Kerusakan lahan pertanian ini diperkirakan membuat petani rugi sampai Rp 19,4 miliar.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, Wasit Diono, mengatakan tanaman padi yang terdampak banjir tersebut terdapat di Kecamatan Pituruh, Banyuurip, Butuh, Kemiri, dan Grabag.
Tanaman padi yang rusak berat paling banyak terdapat di Kecamatan Grabag mencapai 645 ha, disusul di Butuh 350 ha, dan Kecamatan Pituruh 134,5 ha.
Sedangkan tanaman palawija yang terdampak banjir berupa kacang tanah, cabai, dan jagung.
Ini terjadi di lahan seluas 31 ha di Kecamatan Purwodadi, Bagelen, dan Pituruh.
Wasit menyebut tanaman padi dan palawija yang terdampak banjir terbagi atas 3 ketegori, yakni ringan seluas 570 ha, sedang 242 ha, dan berat 1.133,5 ha.
Pihaknya memperkirakan kerugian akibat tanaman padi dan palawija terdampak banjir sekitar Rp19,4 miliar.
"Sebagian dari tanaman padi yang terdampak banjir tersebut sudah siap panen," kata dia, Jumat (18/3).
Pihaknya mengimbau petani yang memilihi lahan padi siap panen dan sempat terendam banjir, jika memungkinkan untuk dipanen agar tidak membusuk.
Wasit menambahkan banjir yang merendam lahan pertanian memang sebagian sudah surut, namun ada yang tergenang terutama di wilayah Purworejo selatan.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News