Ternyata Ini Penyebab Banjir di Banyumas dan Cilacap Menurut BMKG

18 Maret 2022 16:30

GenPI.co Jateng - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut penyebab banjir di Banyumas dan Cilacap pada Jumat (18/3) dipicu oleh curah hujan tinggi.

Pantauan BMKG menunjukkan curah hujan di Cilacap, Banyumas, dan Purbalingga pada 81 Maret berkategori lebat hingga ekstrem.

Pantauan di BPP Jeruklegi misalnya curah hujan tercatat 215 milimeter atau kategori ekstrem karena lebih dari 150 milimeter selama 24 jam.

BACA JUGA:  Pesan Hartopo untuk Kontestan Pilkades Serentak Kudus: Siap Kalah

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meterologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, mengatakan di Klapagading,, Banyumas, curah hujan tercatat 114 milimeter atau kategori sangat lebat.

Kemudian, di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap tercatat 79 milimeter atau masuk kategori lebat.

BACA JUGA:  Waduh! Pemkab Temanggung Hentikan Operasi Pasar Minyak Goreng

"Hujan sangat lebat jika curah hujan dalam 24 jam berkisar 100-150 milimeter, hujan lebat jika berkisar 50-100 milimeter," kata dia, dikutip Antara, Jumat (18/3).

Hal itu terjadi lantaran angin pada ketinggian 3.000 kaki didominasi dari arah tenggara di Jawa Tengah.

BACA JUGA:  Wah! Ternyata Banyak Pejabat ke Sendang Bancolono Termasuk Ganjar

Dampaknya adalah muncul awal Cumulonimbus dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir.

"Analisis citra satelit Himawari pada pukul 23.30 WIB hingga 04.00 WIB, tanggal 17-18 Maret 2022, menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif (Cumulonimbus) dengan suhu puncak awan hingga minus 100 derajat Celcius," sambung dia.

Menurut dia, kondisi tersebut memicu terjadinya hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat, bahkan ekstrem.

Dampaknya di sejumlah wilayah Cilacap dan Banyumas pada Kamis hingga Jumat dini hari yang berdampak banjir.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG