Orang Tua Justru Hambat Pelestarian Bahasa Ibu, Begini Kata Ahli

18 Maret 2022 07:45

GenPI.co Jateng - Pasangan orang tua muda hari ini justru hambat pelestarian bahasa Ibu lantaran kerap memakai bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan anaknya.

Kondisi ini membikin upaya pelestarian bahasa Ibu hanya tinggal angan-angan saja.

Sebab, bahasa Ibu atau bahasa daerah kini sudah berada di ujung kepunahan dari paradoks di lapangan.

BACA JUGA:  Ini Rute Terbaru Bus BST di Kota Solo Maret 2022, Masih Gratis!

“Ada paradoks dalam kehidupan. Kita sering menggemborkan penggunaan bahasa lokal, tetapi komunikasi dengan anak-anak kita dengan Bahasa Indonesia,” kata Deputi 4 Kantor Staf Presiden RI Juri Ardiantoro, dikutip Brebeskab.go.id, Kamis (17/3).

Akibatnya potensi kepunahan bahasa-bahasa lokal itu ada.

BACA JUGA:  Update Harga Minyak Goreng di Kota Semarang Hari Ini, Wajar

Bahasa Brebes-Tegal yang kondang dengan sebutan Ngapak, dipakai oleh penduduk di eks karesidenan Pekalongan dan Banyumas.

“Bahasa Indonesia memang tetap jadi bahasa persatuan dan kita semua pasti bisa. Tetapi bahasa lokal hendaknya jangan dilupakan,” ujar dia.

BACA JUGA:  Yuk, Main ke Desa Wisata Kampung Susu Sumogawe, Ini Lho Isinya

Untuk melestarikan bahasa lokal, dia meminta sekolah menyelenggarakan bahasa Brebesan.

Hal ini membutuhkan kerangka kebijakan yang melandasinya.

Pendidik dan penulis buku puisi 17 NKN, Uswadin, mengatakan dirinya menulis buku tentang Brebes sebagai upaya menanamkan pendidikan karakter dan penguatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME.

Melalui puisi itu sejarah, budaya, dan nilai-nilai tradisi, serta tempat wisata yang ada di kawasan Brebes dan sekitarnya dibicarakan.

Buku ini juga dimaksudkan untuk turut membantu dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

Disebutkan, buku yang berisi 17 puisi ini disajikan dalam lima bahasa yaitu Jawa Ngapak, Bahasa Sunda Brebesan, Bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab.

"Dengan memakai lima Bahasa, diharapkan buku ini tidak hanya bisa dinikmati masyarakat berbahasa Jawa Ngapak saja namun bisa dinikmati oleh masyarakat secara luas, “ ujar dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG