GenPI.co Jateng - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melarang masyarakat mengonsumsi makanan yang berbahan daging anjing.
Dari segi kesehatan, konsumsi daging anjing dilarang karena berisiko menyebabkan penularan penyakit hewan ke manusia.
Selain itu, ini juga sebagai bentuk dukungan kampanye bebas daging anjing di Provinsi Jawa Tengah.
"Saya minta kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah, yuk berhenti makan daging anjing. Yang jualan daging anjing, sengsu, jamu, atau apa pun istilahnya itu tolong hentikan. Ganti nanti dengan daging yang lain, kami siap membantu untuk mentransformasikan itu, maka saya minta polanya bukan saja genjot hukuman, tapi yuk kita edukasi bersama," kata Ganjar, Kamis (17/3).
Ganjar menggarisbawahi pentingnya edukasi secara berkelanjutan untuk menghentikan perdagangan dan konsumsi daging anjing.
Selain itu, dia siap membantu pedagang daging anjing untuk berganti ke komoditas jualan lainnya seperti daging ayam, kambing, atau sapi.
"Dari Kementerian Pertanian menyampaikan regulasinya memang dilarang dan potensi penyakit tinggi karena daging anjing bukan untuk dikonsumsi," ungkap dia.
Komitmen untuk melarang konsumsi daging anjing di Jateng ini membuat Ganjar diberi penghargaan dari Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI)
Ganjar menyebut penghargaan DMFI sebagai bukti keseriusan pemerintah daerah, kepolisian, dan aktivis untuk menjadikan Jateng sebagai daerah yang bebas perdagangan dan konsumsi daging anjing.
"Sukoharjo umpama sudah ada yang bertindak dan (kasus) sudah sampai ke pengadilan. Terus kemudian beberapa kabupaten/kota seperti Brebes tadi sudah membuat aturan atau regulasi untuk melarang memperjualbelikan atau memakan daging anjing," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News