Kasus Kekerasan Terhadap Junior PIP, Taruna: Bukan Balas Dendam

17 Maret 2022 11:30

GenPI.co Jateng - Praktik kekerasan dalam pembinaan fisik terhadap taruna Politeknik Ilmu Pelayaran atau PIP terjadi juga di luar kampus.

Salah satu taruna PIP Semarang, Fathul Muin menceritakan praktik itu menjadi tradisi pembinaan fisik oleh senior kepada junior.

Menariknya, meski terjadi berulang kali, hal itu tidak pernah dilaporkan kepada kampus.

BACA JUGA:  Kabar Baik! Aturan Ibadah Ramadan di Solo Bakal Dilonggarkan

"Tidak hanya sekali. Tidak pernah dilaporkan ke PIP," kata dia, dikutip Antara, Kamis (17/3).

Fathul menyampaikan hal itu dalam sidang kasus meninggalnya taruna PIP, Zidan Muhammad Faza oleh lima seniornya di Pengadilan Negeri Semarang, Rabu.

BACA JUGA:  Mengenal Kepribadian Orang Bisa dari Warna Pakaian, Lho

Fathul menambahkan praktik kekerasan berdalih pendisiplinan kepada junior itu dilakukan oleh oknum taruna senior bukan seluruhnya.

"Pembinaan ini juga bukan merupakan balas dendam dari senior kepada juniornya," sambung dia.

BACA JUGA:  Ubah Pola Asuh Bisa Atasi Stunting, Begini Caranya

Keterangan senada juga diberikan taruna lain, Alfarez Arif Budiman yang menjadi saksi dalam kasus itu.

Pemukulan senior kepada junior tidak dilakukan dalam keadaan emosional.

Untuk mengantisipasi pemukulan di luar kampus, manajemen PIP menggelar inspeksi mendadak berkala ke mes atau asrama para taruna.

Dia juga bersaksi kelima terdakwa dalam kasus meninggalnya Faza turut memukul korban.

Para pelaku ini sempat melarikan Faza ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong.

Kelima terdakwa ini yakni Caecar Richardo Bintang Samudra Tampubolon, Aris Riyanto, Andre Arsprilla Arief, Albert Jonathan Ompusungu, dan Budi Dharmawan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG