GenPI.co Jateng - Ajaran Samin Surosentiko ditetapkan jadi warisan budaya tak bendawi, ini isi pandangannya.
Samin mengajarkan pengikutnya perlawanan tanpa kekerasan kepada penjajah.
Sikap ini termasuk penolakan mereka terhadap praktik penjajahan itu sendiri.
Hal ini lantaran Sedulur Sikep, sebutan masyarakat Samin, dikenal sebagai orang yang mencintai kerukunan.
“Sedulur Sikep iku wis kondang kaloka, ora seneng tukar padu, ora seneng gegeran, senengane kerukunan," kata tokoh Sedulur Sikep Blora, Pramugi, dikutip Blorakab.go.id, Rabu (16/3).
Ajaran inilah yang lantas ditetapkan oleh pemerintah sebagai warisan budaya tak bendawi pada 2019.
Dia memastikan pandangan dan sikap Samin selama ini dianggap sebagai pahlawan bukan pembangkang.
“Sudah jelas sangat bahwa sudut pandang pemerintah dan masyarakat Sawahlunto mengakui Mbah itu berjuang, tidak dipandang pembangkang,” ujar dia.
Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta, mengatakan saat banyak literatur yang menerangkan berbeda mengenai sejarah Samin Surosentiko.
Dia berharap ada kajian komprehensif yang untuk meluruskan sejarah Samin.
“Masih banyak buku-buku literatur sejarah yang berbeda oleh karena itu saya dengan Pak Bupati melakukan Webinar, harus ada kajian yang lebih komprehensif,” ujar dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News