Begini Cara KAI Daop 5 Cegah Banjir di Jalur Rel Kereta Api

16 Maret 2022 18:00

GenPI.co Jateng - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto melakukan sejumlah antisipasi untuk mencegah terjadinya bencana di sepanjang jalur rel.

Cara ini antara lain dengan normalisasi saluran air dari tumpukan sampah dan membuang lumpur ke luar ruang milik jalur (rumija) KA sebagai antisipasi terjadinya genangan di jalur rel.

"Menilik curah hujan yang masih cukup tinggi dan terus-menerus tentunya patut diwaspadai kemungkinan adanya bencana alam. Apalagi hujan yang terjadi pada Senin (14/3) malam hingga Selasa (15/3) telah menyebabkan banjir di Kabupaten Banyumas, Kebumen, dan Purworejo," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Ayep Hanapi, Rabu (16/3).

BACA JUGA:  Terbaru! Syarat KRL Jogja-Solo, Penumpang Boleh Duduk Tanpa Jarak

Ayep menjelaskan pihaknya telah memetakan sejumlah titik jalur KA yang rawan terjadi bencana.

Titiknya, yakni petak jalan Notog-Kebasen rawan longsor karena adanya tebing curam serta dinding tebing sudah mulai terkikis.

BACA JUGA:  Syarat Naik Kereta Api Lebaran Tunggu Satgas, Semoga Kabar Baik!

Selain itu, petak jalan Banjar-Langen, Meluwung-Cipari, Kawunganten-Jeruklegi, dan JerukLegi-Lebeng merupakan daerah rawan longsor.

Petak jalan Prupuk-Legok, Karangsari-Karanggandul, dan Kawungganten-Jeruklegi merupakan daerah rawan banjir.

BACA JUGA:  Ini Cerita Gerbong Kereta di Alun-Alun Selatan Solo, Bersejarah!

"Untuk daerah rawan amblesan tanah telah kami petakan di petak jalan Linggapura-Bumiayu dan Gandrungmangun-Kawunganten," ungkap dia.

Ayep menambahkan upaya lain mencegah terjadinya bencana adalah membuat trucuk dari bambu, penahan tanah dengan menggunakan karung diisi tanah, dan dinding penahan (retaining wall) guna mengantisipasi tanah longsor.

Selain itu, Daop 5 Purwokerto juga menempatkan alat material untuk siaga (AMUS) di Stasiun Prupuk, Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, dan Sidareja.

Dalam hal ini, AMUS merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material di antaranya bantalan, rel, perancah, dan batu balas yang disiapkan untuk tindakan cepat cepat ketika terjadi gangguan.

"Kami juga menerjunkan petugas dari Daop 5 untuk melakukan pemantauan di titik-titik rawan bencana, dan menambah Petugas Penilik Jalur (PPJ) ekstra. Semua itu dilakukan untuk meminimalisasi potensi bahaya akibat bencana yang mungkin dapat mengganggu perjalanan KA," jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG