GenPI.co Jateng - Seorang anak balita, Muhammad Erdogan Dhinejad, 3, meninggal dunia dalam banjir Kebumen, Selasa (15/3).
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, menunjukkan banjir melanda 18 kecamatan di 56 desa.
Selain itu, ada 36 lokasi longsor termasuk dua jembatan rusak.
Banjir memaksa sedikitnya 1.292 orang mengungsi. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Ayah, Rowokele, Prembun, dan Adimulyo.
Dalam peristiwa itu satu orang dilaporkan meninggal dunia yakni bocah 3 tahun bernama Muhammad Erdogan Dhinejad, warga Desa Arjosari, Adimulyo.
Peristiwa itu bermula saat Erdogan tercebur ke sawah di dekat rumahnya yang dilanda banjir dengan kedalaman air satu meter.
Erdogan pada sore itu tengah bermain bersama dua saudaranya.
Tanpa disadari saudara-saudaranya, Erdogan terpeleset ke sawah dan hanyut.
Dia ditemukan sekitar satu jam kemudian dalam keadaan tak sadarkan diri.
Erdogan lalu dilarikan ke PKU Sruweng untuk mendapatkan perawatan intensif. Sayangnya, nyawanya tak terselamatkan.
Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, menyampaikan duka cita kepada orang tua Erdogan, Ambar Mujiono dan Retno Setiorini atas musibah itu.
“Kita di sini untuk saling menguatkan dan mendoakan agar keluarga tabah dan menerima apa yang sudah ditakdirkan oleh Yang Kuasa," ujar Arif, dikutip Kebumenkab.go.id, Rabu (16/3).
Dia berpesan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan di tengah bencana yang terjadi untuk menekan risiko fatalitas yang ditimbulkan.
“Ketika banjir misalnya, kita tidak mendekati wilayah-wilayah yang rawan terutama anak-anak harus tetap dalam pengawasan. Kita berharap sudah tidak ada lagi korban jiwa," ujar dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News