GenPI.co Jateng - Pemkab Kudus mengirimkan 1,4 ton minyak goreng subsidi ke-10 desa guna mengatasi kelangkaan.
Distribusi minyak goreng ini hasil kerja sama antara Dinas Perdagangan dengan Bulog dan distributor.
Dengan demikian diharapkan masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan mudah.
Bupati Kudus, Hartopo, mengatakan inovasi ini dinilai efektif untuk menekan monopoli pedagang di pasar.
Distribusi minyak goreng langsung kepada konsumen akhir juga mencegah kelangkaan menghadapi Ramadan.
"Minyak goreng langka di pasar salah satunya karena monopoli. Makanya inovasi ini sangat solutif dan strategis ke masyarakat," kata dia, dikutip Kudusnews.com, Senin (7/3).
Masyarakat bisa membeli minyak goreng itu dengan harga Rp14.000 per liter sesuai HET pemerintah.
Melalui distribusi ini, minyak goreng akan tersedia di desa-desa. Distribusi kepada masyarakat akan dibantu pemerintah desa.
Ke depan, Pemkab Kudus mengupayakan distribusi tambahan sejumlah 3 ton minyak goreng.
"Kami akan menggandeng lebih banyak distributor sehingga jumlahnya akan semakin banyak," ujar dia.
Kepala Dinas Perdagangan Kudus Sudiharti menyampaikan 10 desa pertama merupakan permintaan pihak desa.
Distribusi ini akan terus digelar sampai kondisi minyak goreng kembali normal.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News