Petani di Demak Gagal Panen 3 Musim Gegara Tol, Tolong Pak Ganjar

08 Maret 2022 05:00

GenPI.co Jateng - Para petani di Karangtengah, Demak, mengalami gagal panen sebanyak 3 kali musim tanam sebagai dampak pembangunan proyek tol Semarang-Demak.

Salah satu petani Desa Sampang, Kecamatan Karangtengah, Demak, Satibi, menduga proyek tol Semarang-Demak menjadi penyebab dia gagal panen.

Menurut dia, gara-gara proyek tol terjadi pendangkalan laut di wilayah pesisir sehingga membuat aliran air tidak mengalir normal ke lahan pertanian.

BACA JUGA:  Ini 3 Kecamatan di Kudus yang Terkena Proyek Tol Demak-Tuban

"Irigasi yang dari sawah sampai ke arah laut ada pendangkalan, dan juga ada proyek tol Semarang-Demak ini kami irigasinya tidak lancar," kata dia, dikutip jateng.jpnn.com, Senin (7/3).

Menurut dia, jika para petani memaksa menanam padi, maka tanaman tidak bisa tumbuh sesuai yang diharapkan.

BACA JUGA:  Bupati Minta Gerbang Tol Demak-Tuban Ada di Kudus, Ini Alasannya

Satibi mengaku kerugian petani diperkirakan mencapai ratusan juta karena per 1 ha lahan bisa menghasilkan Rp 20 juta-Rp 30 juta sekali panen.

"Sawah di daerah kami itu daerah tadah hujan. Jadi kalau musim hujan baru bisa tanam, tetapi ini sudah 2 tahun lebih malah seperti ini," imbuh dia.

BACA JUGA:  Beli Minyak Goreng, Jari Pembeli di Demak Dicelupkan ke Tinta

Dia harap kondisi ini menjadi perhatian serius oleh pemerintah daerah.

"Tolong Pak Ganjar, Pak Jokowi, untuk bisa menormalisasi saluran air, mohon bantuannya. Kami masyarakat sudah sangat terdampak. Apalagi sembako semakin mahal, kami semakin susah Pak. Mohon perhatiannya untuk nasib kami di desa-desa terpencil ini," kata dia.

Hal serupa juga diungkapkan petani di Desa Kedunguter, Kecamatan Karangtengah, Kafaroh.

Kafaroh mengaku terlilit utang untuk memenuhi kebutuhan lantaran terus mengalami gagal panen.

"Kami makan seadanya, uang juga sepi, jadi banyak utang," tutur dia.

Pembina Karang Taruna Kecamatan Karangtengah, Yoyok Sakiran, menjelaskan  terdapat 5 desa di kecamatan setempat yang mengalami gagal panen dalam 3 musim terakhir.

Adapun 5 desa tersebut, yakni Desa Pidodo, Desa Klitih, Desa Sampang, Desa Kedunguter, dan Desa Dukun.

"200 hekatare (ha) lahan pertanian gagal panen dalam 2 tahun tekahir," ungkap dia.

Yoyok menjelaskan kondisi yang dialami petani di Kecamatan Karangtengah terjadi setelah adanya proyek Tol Semarang-Demak.

"Sudah 2 tahun ini gagal panen, begitu hujan kebanjiran. Saluran air tersebut tidak ada mana yang mengarah ke kali mana yang mengarah ke laut. Karena sebelum adanya tol tersebut tidak ada banjir semacam ini," jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG