GenPI.co Jateng - Petani Kaliori Kabupaten Rembang sukses panen perdana padi di sawah tadah hujan. Data luasan pertanian di Kaliori ini mencapai 4.000 hektare (ha).
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Remban, Agus Iwan Haswanto, mengatakan potensi pertanian di Kecamatan Kaliori memang bagus.
Wilayah ini menjadi penopang kecamatan lain yang agak terlambat masa tanamnya.
Para petani di Kaliori tersebut memanen menggunakan alat mesin modern pertanian.
“Di sini karena menggunakan alsintan combine harvester jadinya cepat panennya. Petani juga sudah menyiapkan benih padi untuk ditanam MT (masa tanam) 2, ” kata dia, dikutip rembangkab.go.id, Minggu (6/3).
Menurut dia, di wilayah Kecamatan Kaliori yang panen padi perdana mencapai 30%.
Ini tersebar di Desa Sambiyan, Sidomulyo, Meteseh, Maguan, Wiroto, dan Desa Mojorembun.
Sedangkan luas lahan pertanian di wilayah ini mencapai 4.000 ha.
Agus mengklaim hasil panen di daerah ini semakin baik dengan dioperasikannya Waduk Randugunting yang berada di Kabupaten Blora.
Dia berharap petani di Kaliori yang semula hanya mampu panen 2 kali bisa menjadi 3 kali dalam setahun.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Ngupoyo Mulyo, Desa Mojormbun, Sumardi, menjelaskan petani telah diuntungkan dengan adanya mesin pemanen padi.
Petani bisa menghemat biaya hingga 50% dibanding dengan tenaga manusia.
“Hampir 2 ha yang kami potong (panen). Biaya per petaknya Rp 300.000. Keuntungan petani hampir 50% dibanding menggunakan tenaga manusia,” ungkap dia.
Selain hemat biaya, pemakaian mesin pertanian modern juga bisa efisiensi waktu.
Jika menggunakan tenaga manusia membutuhkan waktu seminggu untuk panen padi 1 ha, sementara memakai mesin selesai sehari.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News