GenPI.co Jateng - Harga kedelai impor yang terus naik di Kudus ditanggapi dengan makin menciut ukuran tahu dan tempe.
Harga kedelai kini menyentuh level Rp11.500 per kilogram dari harga pertengahan Februari 2022 Rp11.000.
Para produsen tahu dan tempe menanggapi kenaikan harga kedelai ini dengan memperkecil ukuran.
“Jika sebelumnya dengan uang sebesar Rp3.000 bisa mendapatkan tempe berukuran panjang 20 sentimeter, maka saat ini panjangnya dikurangi," kata salah satu produsen tempe di Kudus, Suntono, dikutip Antara, Minggu (6/3).
Berkurangnya ukuran tempe ini membuat dia menerima banyak komplain dari pelanggannya.
Meski demikian, kebutuhan kedelai hariannya masih tetap bertengger di 1,5 kuintal per hari.
Hal ini diamini oleh salah satu pedagang sayur asal Dawe, Anam.
Menurut dia, semula dengan uang Rp3.500 bisa memperoleh lima potong tahu dengan ukuran 6 x 8 sentimeter.
Kini, pembeli tetap menerima jumlah yang sama dengan ukuran yang yang lebih kecil.
Pedagang gorengan, Yeye, mengaku harga tahu dan tempe goreng yang dijualnya masih seharga Rp1.000 per buah.
Namun, ukuran gorengannya pun mengecil.
Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kudus, Amar Ma'ruf, mengatakan harga jual kedelai Minggu (6/3) sudah naik lagi menjadi Rp11.500/kg.
Harga ini naik dibandingkan pertengahan Februari lalu senilai Rp11.000 per kilogram.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News