Proyek Fisik Masif, Produksi Padi di Jateng Tinggi, Ini Buktinya

05 Maret 2022 14:00

GenPI.co Jateng - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengklaim produksi padi tetap meningkat meski pembangunan fisik di wilayah ini masif dilakukan.

Pemprov mencatat produksi padi di Jateng mencapai 9.618.657 ton Gabah Kering Giling (GKG) pada 2021 atau meningkat 1,36% dibanding 2020 yang tercatat 9.489.165 ton.

Kabid Tanam Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Edi Darmanto, mengatakan Jateng merupakan provinsi lumbung beras kedua setelah Jatim.

BACA JUGA:  Cuaca Hari Ini: Jateng Diguyur Hujan, Blora Diprediksi Asap

Maka dari itu, untuk meningkatkan produksi beras, Jateng memiliki program peningkatan indeks pertanaman.

Dengan program ini, luas panen di Jateng juga naik 1,79% dibanding 2020.

BACA JUGA:  Ini Keunggulan Padi Rojolele Srinar Srinuk Asli Klaten

Panen ini semula di area seluas 1,67 juta hektare (ha) menjadi 1,70 juta ha pada 2021.

Sebanyak 5 daerah penyumbang produksi padi di Jateng adalah Kabupaten Grobogan 800.945 ton, Sragen 743.074 ton, Cilacap 739.140 ton, Demak 656.823 ton, dan Pati 549.005 ton.

BACA JUGA:  Genjot Produksi Beras Lokal, Klaten Panen Padi Rojo Lele Srinuk

Namun demikian, Edi mengakui luas lahan di Jateng berkurang.

Akan tetapi, intensifikasi dan ekstensi pertanian menjadikan produksi padi di Jateng tetap naik.

“Luas panen kita naik, karena kita punya program peningkatan indeks pertanaman. Yang biasanya tanam 2 kali jadi 3 kali. Yang biasanya 3 kali jadi 4 kali. Tambah satuan luas, dengan provitas tertentu sehingga menambah produksinya,” kata Edi, dikutip jatengprov.go.id, Sabtu (5/3).

Sejumlah langkah dilakukan untuk menggenjot produksi padi di Jateng.

Pertama, memanfaatkan benih unggul yang berproduktivitas tinggi, berumur pendek dengan rasa yang enak.

Kedua, menggunakan teknologi mekanisasi pertanian secara konsisten seperti traktor, i yang dapat mempercepat proses tanam padi dan pada saat panen menggunakan combine harvester.

“Kalau perhitungan kami, berdasarkan tren 10 tahun terakhir untuk 5 tahun ke depan, produksi padi di Jateng masih aman. Selain itu, beras di Jateng juga cukup memikat daerah lain. Kalau sudah diberi brand Delanggu, C4, raja lele, dan mentik wangi pasti banyak yang meminang,” jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG