GenPI.co Jateng - Sebanyak 4.261 orang di Jawa Tengah tak lagi miskin. Mereka berasal dari 114 desa di Jateng yang mendapatkan pendampingan program pengentasan kemiskinan ekstrem.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan terjadi penurunan anggota rumah tangga miskin sebanyak 4.261 orang dari 2019 hingga 2021.
Menurut dia, dari 404.885 anggota rumah tangga miskin menurun menjadi 400.624 orang di 114 desa dampingan yang ada di Jawa Tengah.
“Perlu replikasi supaya bisa kami lakukan sebagai satu contoh," ujar dia, dikutip jateng.jpnn.com, Sabtu (5/3).
Menurut dia, sebanyak 172 desa di Jawa Tengah menerima pendampingan dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem sejak 2019 hingga 2021.
Pendampingan tersebut berupa pemberdayaan, RTLH, dan jambanisasi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan setidaknya terdapat 48 organisasi perangkat daerah (OPD) yang terlibat mengentaskan kemiskinan.
Dari hasil evaluasi sejak 2019 hingga 2020, tercatat adanya penurunan anggota rumah tangga miskin sebanyak 4.261 orang.
Namun demikian, pengentasan kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang dihadapi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
Pihaknya meminta setiap OPD mendampingi 1 desa dampingan. Program tersebut dapat direplikasi menyeluruh di kabupaten kota.
Dengan begitu, replikasi dapat dilakukan oleh pemerintah daerah yang telah memiliki peta kategori kemiskinan.
Kategori merah, kuning, dan hijau dapat dibidik dan menjadi prioritas agar perubahan warna menjadi hijau dapat segera tercapai.
"Ini yang jadi PR (pekerjaan rumah) besar karena kerja mesti bersama-sama," papar Ganjar.
Menurut dia, model pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah tersebut dapat diintegrasikan ke daerah yang masuk daftar prioritas pemerintah pusat.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News