GenPI.co Jateng - Petani bernama As’ari yang merupakan warga Dunus Diwak Karangtengah, Desa Karangkajen Kecamatan, Secang Kabupaten Magelang, menghibahkan lahannya untuk relokasi puluhan Kepala Keluarga (KK) yang terdampak pembangunan jalan tol Jogja-Bawen.
Dia dengan sukarela memberikan tanah pekarangannya menjadi lokasi pemukiman baru bagi warga desa yang terdampak
As’ari bahkan tak memungut biaya kepada warga yang akan menempati lahannya untuk dibangun tempat tinggal baru.
Padahal rumah miliknya juga terkena proyek tol Jogja-Bawen ini.
Lahan seluas 40.000 meter persegi ini merupakan hasil kerja kerasnya sejak 1995.
"Ini lahan pribadi saya. Dari tahun 1995 kami beli dari sedikit sedikit sampai sekarang itu seluas kurang lebih seluas 40.000 meter persegi," kata dia, dikutip beritamagelang.id, Sabtu (5/3).
Lelaki berusia 60 tahun ini juga akan menanggung biayanya dan tenaga dalam pembangunan pemukiman baru bagi warga terdampak tol tersebut.
Dia melihat masyarakat setempat memiliki kondisi ekonomi yang beragam, banyak yang kurang mampu dan memiliki tempat tinggal tak layak huni.
Dia khawatir uang ganti yang bakal diterima warga malah habis untuk mencari tempat tinggal baru.
"Dengan penyediaan lahan ini merupakan jalan terbaik bagi warga, karena hampir 50% warga juga tidak memiliki lahan luas lebih dari 100 meter. Itu yang menjadi prihatin kami," papar dia.
Di Dusun Diwak Karangtengah Desa Karangkajen Kecamatan Secang Kabupaten Magelang terdiri dari 75 KK atau sekitar 500 jiwa yang terdampak pembangunan tol Jogja-Bawen.
Mereka bergotong royong membuka akses jalan, menebang kayu, hingga membangun drainase di bukit setinggi sekitar 20 meteran milik As’ari yang bakal mereka tempati.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News