GenPI.co Jateng - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengantisipasi adanya lonjakan permintaan konsumsi elpiji subsidi menyusul adanya kenaikan harga elpiji nonsubsidi di Jawa Tengah.
Dia pun menginstruksikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memantau potensi migrasi konsumen elpiji ini.
"Langsung saya kontak Dinas ESDM, saya minta untuk komunikasi dengan PT Pertamina, hati-hati konversi ke dalam gas 3 kilogram akan terjadi. Mereka yang kesulitan membeli nonsubsidi akan mencari tabung 3 kg karena membeli 3 kg itu begitu mudah, tidak ada restriksi yang ketat," kata dia, Sabtu (5/3).
Menurut dia, kenaikan harga gas elpiji ini sebagai dampak invasi Rusia ke Ukraina.
"Ketika blok China mulai ikut serta ke kubunya Rusia, saya melihat, kita mesti siap-siap terkait harga migas. Ternyata benar, tidak lama setelah itu Pertamina menaikkan harga gas nonsubsidi," ungkap dia.
Tak pelak, kenaikan harga elpiji nonsubsidi ini menimbulkan kekhawatiran terkait distribusi gas subsidi atau elpiji ukuran 3 kg.
"Oleh karena itu, saya meminta kepada instansi terkait untuk hati-hati tentang potensi migrasi konsumen gas nonsubsidi ke subsidi," papar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jateng, Sujarwanto, menjelaskan Gubernur menginstruksikan jajarannya untuk berkoordinasi dengan Pertamina.
Hal ini untuk memastikan ketersediaan elpiji subsidi aman untuk mengantisipasi migrasi konsumsi dari gas nonsubsidi lantaran adanya kenaikan harga.
Menurut dia, ada 2 poin penting, yakni memastikan pasokan tetap terjaga dan memantau potensi terjadi migrasi dari nonsubsidi ke elpiji 3 kg.
"Indikasi terjadi migrasi bisa dibaca kalau permintaan elpiji 3 kg naik, sementara penjualan 12 kg turun. Ini kami pantau bersama Pertamina dan Hiswana Migas serta 12 kantor cabang dinas. Kami formalisasi juga penugasan kepada Pertamina dan Hiswana Migas itu dengan surat dari dinas," papar dia.
Namun demikian, dari hasil pemantauan belum ada indikasi migrasi konsumen gas nonsubsidi ke subsidi.
"Permintaan masyarakat masih wajar dan stok juga masih aman,” jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News