GenPI.co Jateng - Indonesia harus swasembada gula pada 2025. Ada sejumlah cara ditempuh salah satunya revitalisasi sejumlah pabrik gula.
Di wilayah eks-Karesidenan Pekalongan misalnya ada 19 pabrik gula.
Namun, kini hanya tersisa satu pabrik yakni PG Sragi dengan kondisi yang sehat.
Sebagian dari pabrik-pabrik ini akan direvitalisasi untuk memenuhi kebutuhan gula di pantura.
"Itu yang akan kami perbaiki semua meski mungkin tidak akan dibangun sebanyak 19 pabrik namun 2 atau 3 pabrik saja,” Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PTPN III, Abdul Ghani, dikutip Antara, Jumat (4/3).
Tak hanya itu, masalah kesejahteraan petani juga menjadi sorotan.
PTPN III akan menyiapkan sejumlah strategi seperti penyediaan bibit, akses kredit hingga hubungan kemitraan petani dengan pabrik.
Saat ini produktivitas petani gula hanya 5 ton per hektare. Dia menargetkan petani harus bisa mencapai 7,5 ton per hektare.
"Apabila produksi itu bisa dicapai maka mereka akan sejahtera. Jangan bilang kita bisa swasembada gula apabila petani tidak sejahtera," ujar dia.
Menurut dia, Indonesia pernah swasembada gula pada 1930 ditandai dengan ekspor dua juta ton gula dari total produksi tiga juta ton gula.
Kini, luas lahan tebu Indonesia dua kali lipat pada kondisi 1930. Namun, Indonesia justru mengimpor dua juta ton gula.
“Hal yang terbalik lagi, jika dulu Indonesia mampu mengeskpor 2 juta ton kini justru mengimpor 2 juta ton gula," ujar dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News